Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan tanaman aren varietas Semulen ST-1 milik daerah itu saat ini menjadi komoditas unggulan setempat.

Kepala Distanak Rejang Lebong Suherman di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan tanaman aren varietas Semulen ST-1 ini sudah dilepas secara nasional oleh Kementerian Pertanian dan memiliki kemampuan produksi air nira yang cukup banyak yakni 15-30 liter per hari, tahan hama dan mudah tumbuh di berbagai wilayah di Rejang Lebong.

"Berdasarkan penelitian Balitpalma Manado selama tiga tahun tanaman aren Kabupaten Rejang Lebong ini mempunyai spesifikasi khusus, berbeda dengan aren yang tumbuh di daerah lain, seperti aren di daerah lain ada yang memiliki genja atau kecepatan berproduksi seperti di Kaltim dengan varietas Kutim," kata dia.

Dia mengatakan, perbedaan antara varietas Semulen ST 1 dengan varietas Kutim yang memiliki genja atau cepat berproduksi antara 4-5 tahun sudah bisa berproduksi namun produksinya tidak sebanyak aren dalam atau produksinya lama yakni berusia 10 tahun baru bisa menghasilkan nira.

"Aren kita ini produksinya pertengahan diantara genja dan dalam. Aren Semulen ST 1 ini berproduksi ditahun ke 6-7 dengan jumlah produksi antara aren genja dan dalam, kemudian postur tanamannya tidak setinggi aren dalam yang bisa mencapai 15 sampai 17 meter, yang kita paling tinggi 10 meter," terangnya.

Adanya sejumlah keunggulan ini, kata dia, para peneliti menyimpulkan varietas Semulen ST 1 ini baru dan merupakan varietas unggulan lokal Kabupaten Rejang Lebong dan sudah dilepas oleh Menteri Pertanian pada 2018 lalu.

Dia menambahkan, untuk mengembangkan tanaman aren ini kewajiban daerah diantaranya melestarikan jangan sampai aren tersebut punah, kedua harus mengembangkannya dalam bentuk bantuan bibit kepada kelompok-kelompok petani aren agar mereka menanamnya dengan kualitas tinggi dan berlabel.

Berdasarkan catatan pihaknya dari 15 kecamatan di Rejang Lebong, sebaran terluasnya berada di Kecamatan Selupu Rejang mencapai 346,97 hektare, kemudian Sindang Kelingi seluas 271,88 hektare, Curup Timur seluas 238,50 hektare.

Sedangkan yang paling sedikit berada di Kecamatan Bermani Ulu seluas 10,85 hektare dan yang tidak memiliki perkebunan aren di Kecamatan Curup.

Total luasan areal perkebunan aren warga di Rejang Lebong ini mencapai 1.083,4 hektare, di mana sebagian besar sudah berproduksi dengan total mencapai 511 ton per tahun, atau rata-rata produksi 800 kg gula aren atau gula batok per hektare.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021