Bengkulu (Antara Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam
Bengkulu melepas 200 ekor tukik atau anak penyu di perairan Taman Wisata
Alam Pantai Panjang, Kota Bengkulu, Selasa sore.
"Tukik yang dilepas hari ini (Selasa) merupakan jenis lekang, hasil penangkaran kelompok konservasi penyu lestari di Desa Retak Ilir, Kabupaten Mukomuko," kata Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujianto sebelum melepas anak penyu itu.
Pelepasan tukik dilaksanakan pada sore hari menunggu air laut pasang sehingga anak penyu tersebut lebih cepat mencapai perairan.
Ia mengatakan pelepasan tukik di wilayah Pantai Panjang menurutnya untuk mengembalikan keberadaan penyu di sekitar perairan itu.
"Sebab dulunya Pantai Panjang adalah salah satu lokasi bertelur penyu, tapi sekarang sudah jarang," tambahnya.
Anak penyu yang dilepas tersebut ditetaskan oleh sekelompok masyarakat di Desa Retak Ilir Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko, berjarak 100 kilometer dari Kota Bengkulu.
Selama 2013, kata dia, BKSDA sudah dua kali melepas tukik di perairan Pantai Panjang.
"Kesadaran masyarakat untuk melestarikan penyu di Retak Ilir dimana desa itu berbatasan dengan Taman Wisata Alam Air Hitam sangat baik dan terus kami tingkatkan," katanya.
Selain Kelompok Konservasi Penyu Lestari (KKPL) Retak Ilir, di wilayah itu BKSDA juga memiliki kelompok binaan lainnya yang melestarikan penyu yakni Kelompok Pemuda Pecinta dan Pelestari Lingkungan Hidup (KP3LH).
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Lestari Desa Retak Ilir Syafrudin yang hadir dalam pelepasan ratusan tukik tersebut mengatakan pelestarian penyu dilakukan secara sukarela oleh masyarakat.
"Kami dibimbing petugas BKSDA untuk mengamankan telur-telur penyu dari pantai Air Hitam dan melakukan penangkaran hingga menetas menjadi tukik dan melepas kembali ke habitatnya," katanya.
Enam jenis penyu yang masih singgah dan bertelur di Pantai Air Hitam adalah penyu hijau (chelonia mydas), penyu sisik (eretmochelys imbricata), penyu tempayan (caretta caretta), penyu pipih (natator depressus), penyu lekang (lepidochelys olivaceae) dan penyu belimbing (dermochelys coriaceae).
Keenam jenis penyu itu merupakan satwa yang dilindungi dan wajib dilestarikan. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Tukik yang dilepas hari ini (Selasa) merupakan jenis lekang, hasil penangkaran kelompok konservasi penyu lestari di Desa Retak Ilir, Kabupaten Mukomuko," kata Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujianto sebelum melepas anak penyu itu.
Pelepasan tukik dilaksanakan pada sore hari menunggu air laut pasang sehingga anak penyu tersebut lebih cepat mencapai perairan.
Ia mengatakan pelepasan tukik di wilayah Pantai Panjang menurutnya untuk mengembalikan keberadaan penyu di sekitar perairan itu.
"Sebab dulunya Pantai Panjang adalah salah satu lokasi bertelur penyu, tapi sekarang sudah jarang," tambahnya.
Anak penyu yang dilepas tersebut ditetaskan oleh sekelompok masyarakat di Desa Retak Ilir Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko, berjarak 100 kilometer dari Kota Bengkulu.
Selama 2013, kata dia, BKSDA sudah dua kali melepas tukik di perairan Pantai Panjang.
"Kesadaran masyarakat untuk melestarikan penyu di Retak Ilir dimana desa itu berbatasan dengan Taman Wisata Alam Air Hitam sangat baik dan terus kami tingkatkan," katanya.
Selain Kelompok Konservasi Penyu Lestari (KKPL) Retak Ilir, di wilayah itu BKSDA juga memiliki kelompok binaan lainnya yang melestarikan penyu yakni Kelompok Pemuda Pecinta dan Pelestari Lingkungan Hidup (KP3LH).
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Lestari Desa Retak Ilir Syafrudin yang hadir dalam pelepasan ratusan tukik tersebut mengatakan pelestarian penyu dilakukan secara sukarela oleh masyarakat.
"Kami dibimbing petugas BKSDA untuk mengamankan telur-telur penyu dari pantai Air Hitam dan melakukan penangkaran hingga menetas menjadi tukik dan melepas kembali ke habitatnya," katanya.
Enam jenis penyu yang masih singgah dan bertelur di Pantai Air Hitam adalah penyu hijau (chelonia mydas), penyu sisik (eretmochelys imbricata), penyu tempayan (caretta caretta), penyu pipih (natator depressus), penyu lekang (lepidochelys olivaceae) dan penyu belimbing (dermochelys coriaceae).
Keenam jenis penyu itu merupakan satwa yang dilindungi dan wajib dilestarikan. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013