Kupang (Antara) - Ratusan mahasiswa di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat, menggelar aksi demo tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan cara berjalan mundur ke Gedung DPRD NTT yang terletak di Jalan Raya El Tari I Kupang.

Selain berjalan mundur, mahasiswa yang tergabung dalam Front Rakyat NTT Tolak Kenaikan Harga BBM itu juga menyerahkan pakain dalam kepada anggota DPRD setempat.

Aksi demo dengan cara berjalan mundur yang dilakonkan para mahasiswa yang tergabung dalam Front Rakyat NTT Tolak Kenaikan Harga BBM itu, disertai pula dengan mendorong sepeda motor sebagai simbol kehabisan bahan bakar.

Mereka juga membentang spanduk yang menolak kenaikan harga BBM serta membakar poster di depan gedung perwakilan rakyat itu.

Aksi pembakaran poster ini sempat memicu ketegangan, karena polisi yang berjaga di sekitar gedung parlemen itu melarang mahasiswa untuk melakukan aksi bakar-membakar.

Jovan Halle, salah seorang koordinator lapangan mengatakan aksi mahasiswa berjalan mundur sebagai tanda bahwa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengalami kemunduran.

Mahasiswa juga mendorong kendaraan roda dua yang bertuliskan bensin (Premium) habis.

Mereka juga menyerahkan pakain dalam kepada seorang anggota parlemen sebagai simbol protes kepada pemerintah yang menaikan harga BBM.

"Kami anggap mereka telanjang, sehingga kami serahkan celana dalam agar bisa dipakai," katanya.

Anggota DPRD NTT dari Partai Damai Sejahtera Somie Pandie yang menerima para pendemo itu mengatakan aspirasi mahasiswa termasuk celana dalam yang diserahkan ke DPRD NTT akan dilaporkan ke pimpinan untuk selanjutnya dikirim ke pemerintah pusat.

"Saya akan koordinasi dengan pimpinan, dan melanjutkan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013