Dumai, Riau (Antara Bengkulu) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Propinsi Riau akan dipadamkan dengan menjatuhkan bom air dan hujan buatan dalam beberapa hari ini.

Demikian ini disampaikan Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan saat memimpin apel siaga gelar pasukan penanggulangan Karhutla Riau di KM 21, Kelurahan Bukit Timah, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Sabtu.

Menhut menegaskan, pelaksanaan penanganan karhutla di Riau berada di bawah kendali Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat dengan keanggotaan beberapa kementerian terkait.

Bencana asap di Riau sudah menjadi persoalan rutin yang terjadi pada setiap musim kemarau dan menjadi tanggungjawab bersama untuk menurunkan kebakaran hutan.

Dalam 2-3 dekade terakhir ini, kebakaran hutan dan lahan telah menyebabkan kerusakan sumber daya hutan dan lahan serta lingkungan yanh menyebabkan kerugian berdimensi luas.

"Presiden dengan jelas dan terang meminta secepatnya dilakukan penanganan dengan mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki. Dalam beberapa hari ini akan titik panas Riau akan dipadamkan dengan bom air atau hujan buatan, dan saat ini masih persiapan," ujarnya saat memberikan pengarahan.

Dia juga meminta bupati dan walikota yang daerahnya mengalami karhutla dapat memimpin langsung pengendalian Karhutla di wilayah masing-masing dengan mengerahkan seluruh unsur aparat pemadaman di daerah.

Kejadian Karhutla di Riau, menurutnya, sebagai dampak dari siklus lima tahunan iklim kemarau dengan angin berputar yang menerbangkan api kecil yang membakari lahan gambut.

Menhut meyakini peristiwa karhutla bukanlah disengaja dibakar oleh masyarakat, melainkan kondisi iklim yang ekstrim dan mengeringkan lahan gambut.

"Ini bencana asap, bukan bencana karhutla. Namun karena akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan penyebab asap, maka penanganannya dilakukan dengan mengendalikan api," demikian Zulkifli Hasan.
   
Data Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyebutkan, pada Jumat (21/6) terjadi penurunan signifikant titik api di wilayah Riau menjadi 13 hotspot. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013