Kepolisian Sektor Jagakarsa, Jakarta Selatan sedang mengusut kematian seorang kakek bernama Hasan Suwardi yang jasadnya ditemukan tersangkut di antara pagar jalur rel kereta api di dekat Stasiun Lenteng Agung.
"Kami masih selidiki, penyebab kematian belum diketahui," kata Kepala Polsek Jagakarsa Komisaris Polisi Eko Mulyadi di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penemuan jasad kakek berusia 85 tahun itu pertama kali dilaporkan petugas keamanan stasiun sekitar pukul 04.00 WIB ketika melakukan patroli.
Sebelumnya, lanjut dia, petugas keamanan stasiun sempat melakukan patroli sekitar pukul 01.00 WIB dan tidak menemukan kejadian janggal.
Dia menduga kakek yang diketahui beralamat di Kampung Citayam RT 01/RW 04 Kelurahan Ragajaya, Bojong Gede Kabupaten Bogor itu akan menyeberang dengan cara memanjat pagar besi.
Namun, tubuhnya tersangkut di sela-sela pagar besi dengan tinggi satu meter lebih, tepatnya pagar di KM22+7/8 antara stasiun Lenteng Agung dan Tanjung Barat.
Polisi, lanjut dia, tidak menemukan adanya luka serius di tubuh sang kakek, namun diperkirakan meninggal dunia karena tertekan di antara sela-sela pagar besi.
"Karena tidak ada orang, tidak ada yang menolong, jadi meninggal dunia," katanya.
Dia juga tidak tau persis mengapa korban tidak menggunakan jembatan penyeberangan mengingat di dekat stasiun terdapat jembatan penyeberangan orang (JPO).
Saat ini, jasad korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Fatmawati untuk menjalani visum.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Kami masih selidiki, penyebab kematian belum diketahui," kata Kepala Polsek Jagakarsa Komisaris Polisi Eko Mulyadi di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penemuan jasad kakek berusia 85 tahun itu pertama kali dilaporkan petugas keamanan stasiun sekitar pukul 04.00 WIB ketika melakukan patroli.
Sebelumnya, lanjut dia, petugas keamanan stasiun sempat melakukan patroli sekitar pukul 01.00 WIB dan tidak menemukan kejadian janggal.
Dia menduga kakek yang diketahui beralamat di Kampung Citayam RT 01/RW 04 Kelurahan Ragajaya, Bojong Gede Kabupaten Bogor itu akan menyeberang dengan cara memanjat pagar besi.
Namun, tubuhnya tersangkut di sela-sela pagar besi dengan tinggi satu meter lebih, tepatnya pagar di KM22+7/8 antara stasiun Lenteng Agung dan Tanjung Barat.
Polisi, lanjut dia, tidak menemukan adanya luka serius di tubuh sang kakek, namun diperkirakan meninggal dunia karena tertekan di antara sela-sela pagar besi.
"Karena tidak ada orang, tidak ada yang menolong, jadi meninggal dunia," katanya.
Dia juga tidak tau persis mengapa korban tidak menggunakan jembatan penyeberangan mengingat di dekat stasiun terdapat jembatan penyeberangan orang (JPO).
Saat ini, jasad korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Fatmawati untuk menjalani visum.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021