Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mempersilahkan SD hingga SMP menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk penanganan COVID-19 karena sekolah sudah menggelar kegiatan belajar tatap muka saat pandemi COVID-19.

“Silahkan sekolah susun rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS) yang bersumber dari BOS, ada beberapa kegiatan yang menggunakan dana BOS dan di antaranya bisa digunakan untuk membeli alat perlindungan diri untuk mencegah penularan COVID-19,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Darsono di Mukomuko, Sabtu.

Ia menyatakan, pihaknya tidak bisa menetapkan jumlah dana BOS yang harus digunakan untuk penanganan COVID-19, silahkan sekolah menyusun RKAS untuk salah satunya penanganan COVID-19.

Ia mengatakan, sampai sekarang tidak ada aturan atau regulasi dari pemerintah pusat yang mengatur tentang jumlah dana BOS yang digunakan untuk penanganan COVID-19 di sekolah.

Namun tidak ada larangan bagi sekolah untuk menggunakan dana tersebut untuk penanganan COVID-19 seperti untuk pembelian peralatan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19.

Instansinya sebelumnya pernah membahas persoalan ini dalam rapat terkait kegiatan sekolah yang bersumber dari dana BOS dan hasilnya ada empat kegiatan yang bersumber dari dana BOS.

Ia menyebutkan, sebesar 10 persen belanja pegawai, 20 persen barang dan jasa, belanja aset tetap sebesar 35 persen dan belanja peralatan sebesar 35 persen. Dari empat kegiatan ini sekolah bisa memanfaatkan dana BOS khusus belanja peralatan untuk pembelian alat pelindung diri (APD).

Sementara itu, dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk setiap siswa SD dan SMP di daerah tersebut pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dana BOS untuk setiap siswa di daerah ini naik dari sebesar Rp900 ribu menjadi Rp940 ribu, sedangkan DAK untuk siswa SMP naik dari sebesar Rp1.100.000 menjadi Rp1.160.000.

Jumlah siswa SD di daerah ini pada 2021 sebanyak 20.695 orang, berkurang dibandingkan pada 2020 yang 20.928 orang dan siswa SMP berkurang dari 7.456 orang menjadi 7.151 orang.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021