Puluhan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) membutuhkan 4.000 pekerja khusus untuk petik buah segar.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan, Abdul Munir setelah menggelar rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD Nunukan, Rabu.

Ia mengatakan hasil laporan dari perusahaan kelapa sawit saat masih lowong lapangan pekerjaan hingga 4.000 lebih khusus untuk pekerja pemetik buah segar. Namun lowongan ini kurang diminati oleh pekerja lokal yang tersedia sehingga sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.

Abdul Munir mengakui kesulitan memenuhi permintaan perusahaan kelapa sawit disebabkan semakin banyaknya lowongan pekerjaan yang terbuka di daerah lainnya terutama Negeri Sabah, Malaysia, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nunukan.

Kebutuhan pekerja hingga ribuan orang ini, kata dia, menjadi peluang bagi orang-orang yang masih mampu bekerja berat dengan upah yang disesuaikan dengan UMK (upah minimum kabupaten) sebesar Rp3.082.000 per bulan.

Bahkan, kata Kadisnakertrans Nunukan ini, perusahaan juga bersedia membayar kelebihan waktu kerja (overtime) atau menggunakan sistem borongan.

"Jadi perusahaan disini khususnya perusahaan kelapa sawit selalu berkoordinasi masih kekurangan pekerja. Semua pekerja yang dibutuhkan itu mencapai 4.000-an orang," kata Abdul Munir.

Pewarta: Rusman

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021