Bengkulu (Antara Bengkulu) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan
percepatan pembangunan menjadi salah satu strategi menekan angka
kemiskinan yang meningkat di daerah itu.
"Berdasarkan data BPS memang terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin, makanya percepatan pembangunan salah satu solusi," katanya di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan hal itu ketika ditanya tentang strategi pengentasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Maret 2013 terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu 16.880 jiwa dibanding pada September 2012.
Jumlah penduduk miskin Provinsi Bengkulu pada Maret 2013 sebanyak 327.350 jiwa.
"Pembangunan akan memicu pertumbuhan ekonomi sehingga percepatan lelang proyek-proyek pemerintah daerah juga akan diprioritaskan," tambahnya.
Gubernur mengatakan sudah menginstruksikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar mengingatkan ke perusahaan-perusahaan di daerah itu untuk menyerap tenaga kerja lokal.
Sebelumnya BPS merilis jumlah penduduk miskin Bengkulu meningkat dari 17,15 persen dari total penduduk pada September 2012, menjadi 18,34 persen pada Maret 2013.
Pertambahan penduduk miskin terjadi di perdesaan yakni sebanyak 17.640 jiwa, atau dari 217.800 jiwa pada September 2012, menjadi sebanyak 235.440 pada Maret 2013.
"Sedangkan penduduk miskin di perkotaan berkurang sebanyak 760 orang," tambahnya.
Penduduk miskin di perkotaan berkurang dari 92.670 jiwa pada September 2012 menjadi sebanyak 91.910 jiwa pada Maret 2013.
Dalam kelompok kebutuhan dasar makanan, komoditas beras dan rokok filter merupakan pengeluaran terbesar penduduk miskin di daerah perkotaan maupun perdesaan.
Pengeluaran beras dan rokok kretek filter penduduk miskin per kapita per bulan di daerah perkotaan pada Maret 2013 masing-masing sebesar 34,66 persen dan 10,98 persen.
"Sedangkan pengeluaran beras dan rokok kretek filter penduduk miskin per kapita per bulan di daerah perdesaan masing-masing sebesar 45,69 persen dan 9,36 persen," paparnya, menerangkan.
Sementara dalam kelompok kebutuhan dasar bukan makanan, pengeluaran listrik merupakan pengeluaran terbesar penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan. (Antara)
Pada Maret 2013, pengeluaran listrik penduduk miskin per kapita per bulan di daerah perkotaan sebesar 36,95 persen dan di daerah perdesaan sebesar 34,95 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Berdasarkan data BPS memang terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin, makanya percepatan pembangunan salah satu solusi," katanya di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan hal itu ketika ditanya tentang strategi pengentasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Maret 2013 terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu 16.880 jiwa dibanding pada September 2012.
Jumlah penduduk miskin Provinsi Bengkulu pada Maret 2013 sebanyak 327.350 jiwa.
"Pembangunan akan memicu pertumbuhan ekonomi sehingga percepatan lelang proyek-proyek pemerintah daerah juga akan diprioritaskan," tambahnya.
Gubernur mengatakan sudah menginstruksikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar mengingatkan ke perusahaan-perusahaan di daerah itu untuk menyerap tenaga kerja lokal.
Sebelumnya BPS merilis jumlah penduduk miskin Bengkulu meningkat dari 17,15 persen dari total penduduk pada September 2012, menjadi 18,34 persen pada Maret 2013.
Pertambahan penduduk miskin terjadi di perdesaan yakni sebanyak 17.640 jiwa, atau dari 217.800 jiwa pada September 2012, menjadi sebanyak 235.440 pada Maret 2013.
"Sedangkan penduduk miskin di perkotaan berkurang sebanyak 760 orang," tambahnya.
Penduduk miskin di perkotaan berkurang dari 92.670 jiwa pada September 2012 menjadi sebanyak 91.910 jiwa pada Maret 2013.
Dalam kelompok kebutuhan dasar makanan, komoditas beras dan rokok filter merupakan pengeluaran terbesar penduduk miskin di daerah perkotaan maupun perdesaan.
Pengeluaran beras dan rokok kretek filter penduduk miskin per kapita per bulan di daerah perkotaan pada Maret 2013 masing-masing sebesar 34,66 persen dan 10,98 persen.
"Sedangkan pengeluaran beras dan rokok kretek filter penduduk miskin per kapita per bulan di daerah perdesaan masing-masing sebesar 45,69 persen dan 9,36 persen," paparnya, menerangkan.
Sementara dalam kelompok kebutuhan dasar bukan makanan, pengeluaran listrik merupakan pengeluaran terbesar penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan. (Antara)
Pada Maret 2013, pengeluaran listrik penduduk miskin per kapita per bulan di daerah perkotaan sebesar 36,95 persen dan di daerah perdesaan sebesar 34,95 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013