Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (UU No. 12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9).
Civitas akademika sendiri secara pengertian merupakan komunitas yang memiliki tradisi ilmiah dengan mengembangkan budaya akademik. Civitas akademika yang dimaksud disini adalah dosen dan mahasiswa.
Berdasarkan undang- undang dan penjelasan diatas, seluruh civitas akademika IAIN Bengkulu wajib dan bertanggung jawab dalam mewujudkan Tridharma tersebut dengan mengedepankan nilai dan unsur akademik.
Salah satu dari Tridharma perguruan tinggi yang wajib dilakukan oleh civitas akademika IAIN Bengkulu adalah Pengabdian kepada Masyarakat yang merupakan kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Terkait hal tersebut, IAIN Bengkulu bersama Pertubuhan Masyarakat Indonesia (Permai) Penang Malaysia telah menandatangani Nota Kesepahaman terkait pembinaan masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia.
Dalam hal ini Rektor IAIN Bengkulu telah menerbitkan Surat Keputusan Tim Pengabdian Masyarakat Pembinaan Bahasa Inggris Bagi Pekerja Migran Indonesia yang ada di Malaysia.
Dalam surat keputusan tersebut terdapat 5 Dosen asal prodi Tadris Bahasa Inggris IAIN Bengkulu yang ditugaskan untuk membina program ini, yaitu M. Arif Rahman Hakim, Ph.D, Reko Serasi, M.A, Dedi Efrizal, M.Pd, Andri Saputra, M.Sc dan Yashori Revola, M.Pd.
Salah satu anggota tim pengabdian masyarakat ini Reko Serasi mengungkapkan bahwa sebenarnya program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 dengan nama English Academy Bengkulu Malaysia yaitu mulai dari masa observasi, uji coba dan akhirnya dapat benar- benar dipatenkan pada tahun 2019 melalui penandatanganan nota kesepahaman dan Surat Tugas dari Permai Penang pada tahun 2020 dengan fokus pembinaan kemampuan Bahasa Inggris bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Malaysia dan bahkan Rektor IAIN Bengkulu sudah 2 kali mengunjungi dan memonitoring persiapan program tersebut.
Sedangkan lanjut Reko, untuk tahun 2021 mereka menjalankan tugas pengabdian masyarakat ini berdasarkan surat keputusan Rektor IAIN Bengkulu.
Pada kesempatan yang yang sama Andri Saputra yang juga sebagai salah satu anggota tim program pengabdian masyarakat ini mengatakan bahwa terdapat ratusan warga Indonesia yang menjadi binaan IAIN Bengkulu bekerjasama dengan Permai Penang.
Hampir keseluruhan WNI ini berprofesi sebagai sebagai pekerja di Malaysia. Program ini berbentuk pelatihan Bahasa Inggris yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam seminggu.
Secara teknisnya program dijalankan oleh tim pengajar yang terdiri dari anggota Permai Penang dan mahasiswa Universiti Sains Malaysia asal Indonesia, sedangkan tugas tim dari IAIN Bengkulu adalah dengan mengembangkan kurikulum, produk ajar, dan melaksanakan pelatihan pengajaran serta evaluasi rutin bagi para tutor melalui pertemuan virtual.
Mewakili tim program pengabdian masyarakat ini, M. Arif Rahman Hakim, Ph.D selaku ketua tim berharap kedepan agar kerjasama IAIN Bengkulu dan Permai Penang dapat terus berjalan dengan baik sehingga program ini dapat semakin bermanfaat bagi para WNI yang ada di Malaysia serta dapat menjadi program pendidikan alternatif bagi para WNI yang berdomisili di luar Indonesia. (Adv)
Civitas akademika sendiri secara pengertian merupakan komunitas yang memiliki tradisi ilmiah dengan mengembangkan budaya akademik. Civitas akademika yang dimaksud disini adalah dosen dan mahasiswa.
Berdasarkan undang- undang dan penjelasan diatas, seluruh civitas akademika IAIN Bengkulu wajib dan bertanggung jawab dalam mewujudkan Tridharma tersebut dengan mengedepankan nilai dan unsur akademik.
Salah satu dari Tridharma perguruan tinggi yang wajib dilakukan oleh civitas akademika IAIN Bengkulu adalah Pengabdian kepada Masyarakat yang merupakan kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Terkait hal tersebut, IAIN Bengkulu bersama Pertubuhan Masyarakat Indonesia (Permai) Penang Malaysia telah menandatangani Nota Kesepahaman terkait pembinaan masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia.
Dalam hal ini Rektor IAIN Bengkulu telah menerbitkan Surat Keputusan Tim Pengabdian Masyarakat Pembinaan Bahasa Inggris Bagi Pekerja Migran Indonesia yang ada di Malaysia.
Dalam surat keputusan tersebut terdapat 5 Dosen asal prodi Tadris Bahasa Inggris IAIN Bengkulu yang ditugaskan untuk membina program ini, yaitu M. Arif Rahman Hakim, Ph.D, Reko Serasi, M.A, Dedi Efrizal, M.Pd, Andri Saputra, M.Sc dan Yashori Revola, M.Pd.
Salah satu anggota tim pengabdian masyarakat ini Reko Serasi mengungkapkan bahwa sebenarnya program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 dengan nama English Academy Bengkulu Malaysia yaitu mulai dari masa observasi, uji coba dan akhirnya dapat benar- benar dipatenkan pada tahun 2019 melalui penandatanganan nota kesepahaman dan Surat Tugas dari Permai Penang pada tahun 2020 dengan fokus pembinaan kemampuan Bahasa Inggris bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Malaysia dan bahkan Rektor IAIN Bengkulu sudah 2 kali mengunjungi dan memonitoring persiapan program tersebut.
Sedangkan lanjut Reko, untuk tahun 2021 mereka menjalankan tugas pengabdian masyarakat ini berdasarkan surat keputusan Rektor IAIN Bengkulu.
Pada kesempatan yang yang sama Andri Saputra yang juga sebagai salah satu anggota tim program pengabdian masyarakat ini mengatakan bahwa terdapat ratusan warga Indonesia yang menjadi binaan IAIN Bengkulu bekerjasama dengan Permai Penang.
Hampir keseluruhan WNI ini berprofesi sebagai sebagai pekerja di Malaysia. Program ini berbentuk pelatihan Bahasa Inggris yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam seminggu.
Secara teknisnya program dijalankan oleh tim pengajar yang terdiri dari anggota Permai Penang dan mahasiswa Universiti Sains Malaysia asal Indonesia, sedangkan tugas tim dari IAIN Bengkulu adalah dengan mengembangkan kurikulum, produk ajar, dan melaksanakan pelatihan pengajaran serta evaluasi rutin bagi para tutor melalui pertemuan virtual.
Mewakili tim program pengabdian masyarakat ini, M. Arif Rahman Hakim, Ph.D selaku ketua tim berharap kedepan agar kerjasama IAIN Bengkulu dan Permai Penang dapat terus berjalan dengan baik sehingga program ini dapat semakin bermanfaat bagi para WNI yang ada di Malaysia serta dapat menjadi program pendidikan alternatif bagi para WNI yang berdomisili di luar Indonesia. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021