Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu membutuhkan helikopter untuk mengevakuasi harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae) yang terkena jerat di kawasan hutan produksi Air Rami Kabupaten Bengkulu Utara.

"Kami sudah berupaya mencari helikopter untuk mengangkut harimau terkena jerat itu karena medannya cukup berat dan sangat jauh dari jalan raya," kata Kepala BKSDA Provinsi Bengkulu Amon Zamora, Senin.

Ia mengatakan, awalnya ia melobi helikopter milik salah seorang pengusaha dan pelindung satwa langka, namun pesawatnya rusak lalu ada upaya bantuan dari Komandan Kodim Kabupaten Kerinci, Jambi, namun ternyata tidak dapat.

Dengan kondisi demikian, pihaknya menurunkan tim dengan pengamanan secara manual yaitu berjalan kaki selama tiga hari tiga malam menuju lokasi yang berada di tengah hutan balantara.

Namun sejak dua hari lalu harimau itu, sudah di bawa pihaknya ke pos pengobatan yang jaraknya kira-kira satu hari perjalanan dari lokasi, setelah itu akan dibawa lagi ke lokasi kendaraan roda empat atau satu hari perjalanan kaki lagi dari pos tersebut.

Informasi dari lapangan, katanya, jari harimau kaki depan kiri dan kanannya sudah diamputasi karena membusuk, karena kedua kaki depannya terkena jerat.

"Kami sudah kirim tambahan akomodasi termasuk stok obat-obatan karena dokter bersama tim medis di lapangan sudah kehabisan obat," katanya.

Kabag Tata Usaha BKSDA Bengkulu Supartono mengatakan, harimau itu rencananya akan dibawa ke Bengkulu, Rabu (22/2) asal cuaca di lokasi mendukung karena sudah dikirim kerangkeng baja ringan bantuan dari Jakarta.

"Kami sudah menyiapkan sekitar 27 personel di lapangan termasuk dokter," katanya.

Harimau itu terkena jerat para pemburu liar pada Minggu (12/2). (ANT/Z005)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012