Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kerusakan jalan penghubung antar-desa menjadi keluhan utama warga di tiga kecamatan di Kabupaten Mukomuko, saat menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Provinsi Bengkulu Burhandari.
"Kerusakan jalan menjadi masalah utama, karena fasilitas ini dirasakan langsung oleh semua masyarakat," kata Camat Sungairumbai, Muhammad Tamin.
Ia mengatakan dari sembilan desa yang ada di kecamatan itu, hampir 60 persen membutuhkan pembangunan jalan desa. Jaring aspirasi anggota DPRD Provinsi Bengkulu di Kecamatan Sungairumbai digelar di Desa Padanggading.
"Kami juga membutuhkan pembangunan jembatan yang menghubungkan desa kami dengan Desa Airhitam," kata Kepala Desa Padanggading, Samiyo.
Kerusakan jalan desa juga dikeluhkan warga Kecamatan Airrami dimana seluruh kepala desa yang hadir dalam pertemuan jaring aspirasi di Desa Tirta Kencana membutuhkan perbaikan jalan.
Kepala Desa Mekarjaya Kadarsyah mengatakan kondisi jalan ke desa mereka sangat memprihatinkan. "Kalau musim hujan masyarakat tidak bisa ke luar atau masuk ke desa, jalan sangat rusak berlumpur," katanya.
Warga lima desa di Kecamatan Ipuh juga meminta perbaikan jalan desa, yang disampaikan saat reses di Desa Manunggaljaya.
Selain warga Desa Manunggaljaya, jalan Desa Retakilir, Tanjungjaya, Tanjungmedan dan Tirtamulya meminta pemerintah segera memperbaiki jalan ke desa mereka.
"Bahkan ada yang sudah 35 tahun tidak pernah tersentuh aspal, termasuk batu koral," kata Camat Ipuh, Yasrizal.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang menggelar reses ke tiga kecamatan itu, Burhandari mengatakan siap menyampaikan aspirasi masyarakat ke Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus.
"Sebagian besar aspirasi warga ini adalah tanggungjawab pemerintah kabupaten, tapi kalau Bupati tidak sanggup membangun, bisa menyurati pemerintah provinsi sehingga dana pembangunan bisa dikucurkan ke desa-desa ini," kata Burhandari.
Ia mengatakan jalan desa menjadi urat nadi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehingga haru diprioritaskan pembangunannya.
Menurutnya, jika kondisi jalan sudah baik maka kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
"Kalau akses jalan buruk, ongkos komoditi pertanian akan meningkat yang membuat harga hasil perkebunan masyarakat rendah," katanya.
Selain jalan, ketersediaan listrik dan air bersih juga dikeluhkan warga di tiga kecamatan itu. Program listrik murah yang sudah dinikmati warga di sejumlah desa, diharapkan dapat dilanjutkan sehingga seluruh keluarga menikmati penerangan.
"Yang menjadi kendala adalah jaringan tegangan rendah yang masih terbatas, sehingga sebagian rumah masih menunggu ketersediaan peralatan itu," kata Kepala Desa Manunggal Jaya, Sugiman.
Aspirasi lainnya juga diterima dari warga Kecamatan Sungairumbai tentang sengketa lahan masyarakat dengan PT Perkebunan dan Dagang Aceh Timur (PATI) sebab areal perkebunan itu berada di dalam kebun masyarakat.
Warga dari lima desa yang menghadapi persoalan hukum akibat kehadiran perusahaan perkebunan itu, selain warga Mekarsari, juga warga Desa Gajahmati, Sidodadi, Gadingjaya dan Tunggang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Kerusakan jalan menjadi masalah utama, karena fasilitas ini dirasakan langsung oleh semua masyarakat," kata Camat Sungairumbai, Muhammad Tamin.
Ia mengatakan dari sembilan desa yang ada di kecamatan itu, hampir 60 persen membutuhkan pembangunan jalan desa. Jaring aspirasi anggota DPRD Provinsi Bengkulu di Kecamatan Sungairumbai digelar di Desa Padanggading.
"Kami juga membutuhkan pembangunan jembatan yang menghubungkan desa kami dengan Desa Airhitam," kata Kepala Desa Padanggading, Samiyo.
Kerusakan jalan desa juga dikeluhkan warga Kecamatan Airrami dimana seluruh kepala desa yang hadir dalam pertemuan jaring aspirasi di Desa Tirta Kencana membutuhkan perbaikan jalan.
Kepala Desa Mekarjaya Kadarsyah mengatakan kondisi jalan ke desa mereka sangat memprihatinkan. "Kalau musim hujan masyarakat tidak bisa ke luar atau masuk ke desa, jalan sangat rusak berlumpur," katanya.
Warga lima desa di Kecamatan Ipuh juga meminta perbaikan jalan desa, yang disampaikan saat reses di Desa Manunggaljaya.
Selain warga Desa Manunggaljaya, jalan Desa Retakilir, Tanjungjaya, Tanjungmedan dan Tirtamulya meminta pemerintah segera memperbaiki jalan ke desa mereka.
"Bahkan ada yang sudah 35 tahun tidak pernah tersentuh aspal, termasuk batu koral," kata Camat Ipuh, Yasrizal.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang menggelar reses ke tiga kecamatan itu, Burhandari mengatakan siap menyampaikan aspirasi masyarakat ke Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus.
"Sebagian besar aspirasi warga ini adalah tanggungjawab pemerintah kabupaten, tapi kalau Bupati tidak sanggup membangun, bisa menyurati pemerintah provinsi sehingga dana pembangunan bisa dikucurkan ke desa-desa ini," kata Burhandari.
Ia mengatakan jalan desa menjadi urat nadi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehingga haru diprioritaskan pembangunannya.
Menurutnya, jika kondisi jalan sudah baik maka kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
"Kalau akses jalan buruk, ongkos komoditi pertanian akan meningkat yang membuat harga hasil perkebunan masyarakat rendah," katanya.
Selain jalan, ketersediaan listrik dan air bersih juga dikeluhkan warga di tiga kecamatan itu. Program listrik murah yang sudah dinikmati warga di sejumlah desa, diharapkan dapat dilanjutkan sehingga seluruh keluarga menikmati penerangan.
"Yang menjadi kendala adalah jaringan tegangan rendah yang masih terbatas, sehingga sebagian rumah masih menunggu ketersediaan peralatan itu," kata Kepala Desa Manunggal Jaya, Sugiman.
Aspirasi lainnya juga diterima dari warga Kecamatan Sungairumbai tentang sengketa lahan masyarakat dengan PT Perkebunan dan Dagang Aceh Timur (PATI) sebab areal perkebunan itu berada di dalam kebun masyarakat.
Warga dari lima desa yang menghadapi persoalan hukum akibat kehadiran perusahaan perkebunan itu, selain warga Mekarsari, juga warga Desa Gajahmati, Sidodadi, Gadingjaya dan Tunggang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013