Boston (Antara/Reuters) - Pekerja yang menunda masa pensiunnya lebih sedikit terserang Alzheimer dan jenis penyakit demensia lain yang menyerang lanjut usia, dibanding mereka yang pensiun pada usia 60 tahun, demikian hasil sebuah survei terhadap sekitar setengah juta pensiunan Eropa.

Studi tersebut mengamati catatan kesehatan dan asuransi lebih dari 429 ribu pensiunan di Prancis dan menemukan bahwa risiko berkembangnya demensia semakin menurun seiring dengan ditambahnya masa kerja di luar rata-rata usia pensiun, kata Carole Dufouil, direktur riset INSERM, badan pemerintah Prancis yang bertanggungjawab untuk studi tersebut.

"Data kami menunjukkan bukti kuat penurunan signifikan terhadap risiko demensia yang berkaitan dengan penuaan di masa pensiun, sejalan dengan hipotesa 'gunakan atau hilang'," kata Dufouil dalam pernyataannya mengenai studi tersebut.

Dalam penemuan INSERM yang dipresentasikan pada konferensi Asosiasi Alzheimer Internasional di Boston, Senin disebutkan bahwa terdapat penurunan 14 persen deteksi Alzheimer pada pekerja yang pensiun pada usia di atas 65 tahun dibandingkan mereka yang pensiun pada 60 tahun.

Riset yang didasarkan pada catatan orang-orang yang terhitung Desember 2010 sudah pensiun selama 12 tahun menunjukkan bahwa untuk setiap setahun penambahan masa kerja, terjadi penundaan munculnya Alzheimer, bentuk demensia yang paling banyak ditemui.

Dean Hartley, Direktur Inisiatif Sains pada Asosiasi Alzheimer menyebut riset tersebut sebagai awal untuk memahami bagaimana penundaan pensiun bisa mencegah demensia.

Ia mengatakan studi tersebut menjadi penguat keyakinan pekerja medis bahwa aktivitas intelektual dan fisik membantu mencegah penurunan mental pada lansia, meski penelitian lanjut untuk ini masih diperlukan.

"Apa yang anda pahami dari riset obeservasi ini adalah bahwa ada korelasi, namun belum diketahui apakah ini hanya bersifat kasus saja," katanya.

"Riset lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya berubah di dalam otak sebagai akibat penundaan pensiun," kata Hartley.

Menurut laman Asosiasi Alzheimer, Alzheimer merupakan penyebab keenam kematian di Amerika Serikat. Sekitar 5,2 juta warga Amerika saat ini mengidap penyakit tersebut, lima  juta di antaranya penduduk berusia di atas 65 tahun didiagnosa menderita Alzheimer dan 200 ribu penduduk lebih muda memiliki gejala awal penyakit tersebut.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013