Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih meminta pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan widyawisata atau studi tur yang kerap diselenggarakan oleh sekolah-sekolah.
“Perlu dievaluasi menyeluruh mengenai tujuan, manfaat, dan kelayakan program yang sudah menjadi agenda tahunan di sekolah tersebut,” kata Fikri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikannya merespons kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana Depok, Jawa Barat, di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5), yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan puluhan korban lainnya luka-luka.
“Kami menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban, dan mendesak pihak yang bertanggung jawab dihukum sesuai dengan perundangan yang berlaku,” ujarnya.
“Perlu dievaluasi menyeluruh mengenai tujuan, manfaat, dan kelayakan program yang sudah menjadi agenda tahunan di sekolah tersebut,” kata Fikri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikannya merespons kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana Depok, Jawa Barat, di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5), yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan puluhan korban lainnya luka-luka.
“Kami menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban, dan mendesak pihak yang bertanggung jawab dihukum sesuai dengan perundangan yang berlaku,” ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah pusat dan daerah untuk mengevaluasi kegiatan studi tur agar lebih terarah dan sesuai dengan asas, tujuan, dan kemanfaatan dalam pendidikan para siswa.
“Misalnya, perjalanan tur ke museum, pusat konservasi alam, atau instansi yang memberi edukasi dalam bidang-bidang tertentu,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan studi tur yang bertujuan ke lokasi yang jauh, bahkan hingga lintas provinsi atau pulau sebaiknya ditinjau ulang.
“Kegiatan ini tentu berbiaya besar dan bisa memberatkan bagi orangtua/wali siswa, kemudian ada faktor kelayakan dan keamanan yang harus dipenuhi dalam perjalanan tur jarak jauh tersebut,” tuturnya.
“Kegiatan ini tentu berbiaya besar dan bisa memberatkan bagi orangtua/wali siswa, kemudian ada faktor kelayakan dan keamanan yang harus dipenuhi dalam perjalanan tur jarak jauh tersebut,” tuturnya.
Dia menilai bahwa kegiatan studi tur yang dilakukan di dalam kota sedianya dapat menjadi opsi yang terbaik, di samping biayanya lebih murah dan waktu tempuhnya lebih singkat.
“Tentu disesuaikan dengan tujuan dan manfaat yang mau diambil karena kemungkinan besar masih banyak potensi di sekitar kota atau kabupaten sesuai domisili sekolah yang dapat menambah wawasan bagi siswa,” ucapnya.
Menurut dia, kegiatan studi tur dalam kota juga dapat membantu meningkatkan perekonomian usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah asal/domisili sekolah tersebut.
“Wawasan siswa juga tetap diperkaya melalui pengenalan potensi alam, ekonomi, sosial dan budaya di daerahnya sendiri," kata dia.