Pemerintah Kabupaten Sigi melepas sebanyak 50.000 ekor bibit ikan di Danau Lindu, salah satu obyek wisata yang terletak di atas ketinggian sekitar 2.000 meter dari permukaan laut itu.
"Bibit ikan air tawar tersebut terdiri dari ikan mujair dan ikan mas masing-masing berjumlah 25.000 ekor," Kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Pemkab Sigi, Iqbal di Desa Anca, Kecamatan Lindu,Kabupaten Sigi, Selasa.
Langkah dimaksud sebagai salah satu upaya Pemkab Sigi agar ketersediaan ikan air tawar di Danau Lindu tetap terjaga secara bersinambungan.
Iqbal juga meminta masyarakat nelayan yang ada di sekitar danau untuk menjaga titik-titik yang telah ditetapkan sebagai zona merah.
Ada beberapa titik zona merah yang dilarang keras untuk tidak menangkap ikan di wilayah tersebut. "Masyarakat harus mematuhinya agar ekosistem dan habitat ikan tidak terganggu sehingga bisa berkembangbiak dengan cepat.
Sementara Camat Lindu Karya mengatakan sebagian masyarakat yang berdomisili di lima desa yakni Tomado, Puro'o, Anca, Langko dan Olu sebagai nelayan.
Guna mencegah agar ikan di danau tidak sampai punah karena kegiatan penangkapan oleh nelayan untuk konsumsi sendiri maupun diperdagangkan, maka pemerintah kecamatan bersama lembaga adat Lindu memberlakukan masa penutupan danau.
Saat masa penutupan, nelayan tidak diizinkan untuk menangkap ikan, kecuali hanya untuk konsumsi sehari-hari.
"Kalau untuk diperjual-belikan, tidak dibolehkan. Kalau melanggar akan dikenakan denda adat," ujarnya.
Danau Lindu berada dikaki Gunung Nokilalaki, salah satu gunung kebanggaan masyarakat di Kabupaten Sigi.
Danau Lindu juga sebagai salah satu daerah tujuan wisata (DTW) di Kabupaten Sigi yang banyak dikunjungi para wisatawan, termasuk dari mancanegara.
Danau Lindu memiliki keindahan yang mengagumkan sehingga sangat menarik bagi wisatawan, sebab selain airnya yang kebiru-biruan dikelilingi desa dan berbatasan dengan kawasan hutan lindung Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), juga ada kuburan raja Lindu.
Ketika pagi hari, wisatawan yang berkunjung dapat menikmati suara merdu berbagai jenis burung yang hidup dan berkembangbiak di sekitar danau.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Bibit ikan air tawar tersebut terdiri dari ikan mujair dan ikan mas masing-masing berjumlah 25.000 ekor," Kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Pemkab Sigi, Iqbal di Desa Anca, Kecamatan Lindu,Kabupaten Sigi, Selasa.
Langkah dimaksud sebagai salah satu upaya Pemkab Sigi agar ketersediaan ikan air tawar di Danau Lindu tetap terjaga secara bersinambungan.
Iqbal juga meminta masyarakat nelayan yang ada di sekitar danau untuk menjaga titik-titik yang telah ditetapkan sebagai zona merah.
Ada beberapa titik zona merah yang dilarang keras untuk tidak menangkap ikan di wilayah tersebut. "Masyarakat harus mematuhinya agar ekosistem dan habitat ikan tidak terganggu sehingga bisa berkembangbiak dengan cepat.
Sementara Camat Lindu Karya mengatakan sebagian masyarakat yang berdomisili di lima desa yakni Tomado, Puro'o, Anca, Langko dan Olu sebagai nelayan.
Guna mencegah agar ikan di danau tidak sampai punah karena kegiatan penangkapan oleh nelayan untuk konsumsi sendiri maupun diperdagangkan, maka pemerintah kecamatan bersama lembaga adat Lindu memberlakukan masa penutupan danau.
Saat masa penutupan, nelayan tidak diizinkan untuk menangkap ikan, kecuali hanya untuk konsumsi sehari-hari.
"Kalau untuk diperjual-belikan, tidak dibolehkan. Kalau melanggar akan dikenakan denda adat," ujarnya.
Danau Lindu berada dikaki Gunung Nokilalaki, salah satu gunung kebanggaan masyarakat di Kabupaten Sigi.
Danau Lindu juga sebagai salah satu daerah tujuan wisata (DTW) di Kabupaten Sigi yang banyak dikunjungi para wisatawan, termasuk dari mancanegara.
Danau Lindu memiliki keindahan yang mengagumkan sehingga sangat menarik bagi wisatawan, sebab selain airnya yang kebiru-biruan dikelilingi desa dan berbatasan dengan kawasan hutan lindung Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), juga ada kuburan raja Lindu.
Ketika pagi hari, wisatawan yang berkunjung dapat menikmati suara merdu berbagai jenis burung yang hidup dan berkembangbiak di sekitar danau.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021