Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, tengah melakukan inventarisasi kendala pengembangan empat balai benih ikan (BBI) yang ada di wilayah ini.
Kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby, di Rejang Lebong, Senin, mengatakan saat ini di Kabupaten Rejang Lebong terdapat empat BBI, yaitu BBI Belumai di Kecamatan Padang Ulak Tanding, BBI Babakan Baru di Kecamatan Bermani Ulu, kemudian BBI Rimbo Recap, dan BBI Dusun Baru di Kecamatan Curup Selatan.
"Saat ini kami tengah melakukan inventarisasi terhadap BBI yang ada tersebut untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang ada di masing-masing BBI," kata dia lagi.
Dia menjelaskan, setelah pandemi COVID-19 yang melanda tanah air dua tahun lalu menyebabkan pengembangan balai benih ikan terhenti, sebagian besar anggaran pembangunan dialihkan untuk penanganan COVID-19.
Dengan adanya inventarisasi masalah ini, kata dia pula, maka nantinya bisa menjadi bahan evaluasi dan pengusulan anggaran untuk optimalisasi BBI yang ada di Kabupaten Rejang Lebong ke depannya.
"Kendala untuk optimalisasi balai benih ikan ini, salah satunya adalah anggaran, sehingga kami akan berusaha mencari anggarannya termasuk menjemput anggaran ke pusat, maupun mengajukan bantuan ke Pemprov Bengkulu," ujarnya pula.
Upaya untuk mengoptimalkan fungsi BBI yang dimiliki daerah ini, pihaknya pada tahun 2023 lalu telah membeli indukan ikan nila sebanyak 2.400 ekor, dan saat ini sudah mulai menghasilkan benih ikan hanya saja belum maksimal.
Menurut dia, benih ikan yang dihasilkan BBI ini nantinya akan digunakan memenuhi kebutuhan benih ikan untuk kelompok tani perikanan di sejumlah kecamatan di Rejang Lebong, maupun untuk program penebaran populasi ikan di perairan umum atau restocking.
Sebelumnya, empat BBI di Kabupaten Rejang Lebong ini setiap tahun bisa memproduksi bibit ikan jenis nila, ikan mas, lele, dan lainnya mencapai jutaan ekor, namun sejak adanya pandemi COVID-19 produksi benih ikan ini menurun drastis.
Distankan Rejang Lebong inventarisir kendala kembangkan BBI
Selasa, 23 April 2024 7:27 WIB 1140