Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi melakukan konservasi sebagai bagian dari pemeliharaan terhadap sejumlah meriam di dalam Benteng Marlborough, Bengkulu.

"Terakhir dikonservasi pada 1993, jadi kondisinya sudah penuh karat, ada satu meriam yang kami bersihkan karatnya mencapai lima kilogram," kata Kepala Kelpompok Kerja Pemeliharaan BPCB Jambi Sri Mulyati di Benteng Marlborough, Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan konservasi atau pengawetan bertujuan memperpanjang umur benda cagar budaya, termasuk meriam yang ada di benteng peninggalan kolonial Inggris itu.

Konservasi dengan cara pembersihan benda yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun itu dilakukan dengan cara manual mengadopsi kearifan lokal.

Perawatan benda-benda bernilai tinggi seperti keris yang dilakuan para nenek moyang dipraktekkan dalam pembersihan meriam itu yakni dengan air kelapa, air nanas dan air jeruk nipis.

"Biasanya menggunakan bahan kimia, tapi selain susah didapat, kami juga ingin melestarikan kearifan lokal dimana para nenek moyang kita membersihkan keris dengan air kelapa, jeruk dan nanas," katanya.

Selain itu menurut anggota Pokja Pemeliharaan BP3 Jambi lainnya, Eka Wibawa, setiap benda cagar budaya memiliki keunikan tersendiri.

Meriam yang ada di Benteng Marlborough kata dia belum tentu sama dengan meriam yang ada di tempat lain sehingga perlakuannya juga tidak bisa disamaratakan.

"Sebelumnya kami sudah melakukan studi tentang konservasi meriam ini lalu memutuskan tindakan apa yang akan diterapkan," tambahnya.

Tim konservasi BP3 Jambi yang akan bekerja di Benteng Marlborough selama delapan hari itu juga melibatkan Museum Nasional yang memiliki referensi tentang konservasi meriam.

Koordinator Juru Pelihara Benda Cagar Budaya (BCB) BPCB Jambi Wilayah Provinsi Bengkulu Sugrahanuddin mengatakan terdapat 21 meriam buatan Inggris yang terdapat di Benteng Marlborough.

"Selain pembersihan, tahun ini akan dibuat dua dudukan meriam sehingga lebih mudah pemeliharaan dan perawatannya," katanya.

Selama ini dengan dudukan yang sederhana, meriam yang terdapat di halaman dalam benteng sering dijadikan tempat duduk oleh para pengunjung.

Selanjutnya kata dia, seluruh meriam ditargetkan akan dibuatkan dudukan yang lebih permanen. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013