Harga rajungan di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur terus naik hingga mencapai Rp100.000/kg dan kondisi itu disambut gembira oleh nelayan setempat.

"Tahun lalu di tingkat nelayan, harga kepiting rajungan ukuran super paling mahal Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per kilogram, sekarang mencapai Rp100 ribu untuk setiap kilogramnya," kata Warjo, nelayan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur, Selasa.

Namun, kenaikan harga rajungan itu tidak diimbangi dengan peningkatan hasil tangkapan rajungan di perairan Lampung Timur.

"Sekarang nelayan sehari melaut paling dapat 3 kilogram, paling banyak 5 kilogram. Dulu hasil tangkapan bisa mencapai puluhan kilogram sekali melaut," katanya.

Kondisi hasil tangkapan yang menurun dialami para nelayan terjadi sejak awal musim angin barat hingga sekarang, sementara musim angin barat diperkirakan baru berakhir pada Mei.

Warjo mengaku tidak tahu pasti sebabnya sehingga hasil tangkapan kepiting rajungan menjadi sedikit sekali dibandingkan tahun lalu.

Warjo cuma bisa membandingkan dengan tahun 2020, dimana satu nelayan bisa menjaring belasan bahkan puluhan kilogram rajungan setiap kali melaut.

Nelayan lainnya di Desa Margasari, Obi pun menyebutkan harga kepiting rajungan mentah ukuran super berkisar Rp100.000-110.000 per kilogram.

Adapun yang sudah matang atau sudah diolah rebus berkisar Rp130.000 perkilogram.

Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah dan Kabupaten Tulangbawang merupakan sentra penghasil rajungan di Lampung, dan menjadi salah satu penyumbang komoditas ekspor perikanan nasional.

Pewarta: Hisar Sitanggang/Muklasin

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021