Bengkulu (Antara) - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Bengkulu melatih sebanyak 80 orang perempuan untuk mengolah kepiting rajungan atau kepiting laut yang potensinya melimpah di perairan Bengkulu.
"Kami melatih puluhan perempuan yang merupakan para istri nelayan pesisir Bengkulu untuk membuat produk olahan kepiting rajungan," kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Bengkulu, Dedy Arif di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan salah satu bentuk olahan kepiting rajungan adalah daging kepiting yang diolah dan dikemas sedemikian rupa hingga siap diekspor.
Pelatihan tersebut juga untuk memberikan nilai tambah bagi nelayan yang akan mengolah hasil tangkapan.
Nilai tambah tersebut diperolah dari kalkulasi bahwa harga kepiting rajungan di tingkat nelayan Rp20 ribu per kilogram.
Dengan 2 kilogram kepiting rajungan atau seharga Rp40.000 dapat menghasilkan satu kilogram daging kepiting yang dijual Rp100.000 per kilogram.
"Mereka bisa mengantongi keuntungan sebesar Rp60.000 dari modal yang dikeluarkan Rp40.000," kata Dedy.
Ia mengatakan pelatihan para istri nelayan yang digelar di Kantor Balai Karantina Ikan tersebut dipandu oleh mentor dari salah satu perusahan penampung daging kepiting rajungan.
Dengan mentor dari perusahaan penampung tersebut diharapkan mutu produk olahan sesuai dengan standar yang bisa diterima oleh perusahaan eksportir daging kepiting itu.
"Harapannya setelah pelatihan ini mereka langsung bisa mengakses penampung dan bisa menjual olahan daging kepiting ke penampung," ujarnya.
Resti, salah seorang peserta pelatihan dari Kelurahan Malabero mengatakan selama ini mereka menjual langsung kepiting rajungan ke pedagang pengumpul dengan harga Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram.
Setelah mengikuti pelatihan tersebut, ia berencana mengolah sendiri kepiting rajungan hasil tangkapan suaminya yang dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.***1***
Nelayan Bengkulu dilatih mengolah kepiting rajungan
Jumat, 17 Juni 2016 2:19 WIB 6008