Bogor,  (Antara) - Objek wisata nasional Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor, akan menampilkan satwa unta punuk dua (camelus bactrianus) saat liburan Idul Fitri 1434 Hijriah.

         "Sekarang pengunjung dapat membedakan antara unta Arab (punuk satu) dan unta punuk dua yang  berasal dari Asia Tengah," kata Drs Jansen Manansang MSc, Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu sore.

         Kepada wartawan, ia menjelaskan TSI Cisarua mendatangkan sebanyak 17 ekor unta ini dari Kebun Binatang Nasional di Moldova, yakni Capital Kishinew.

         "Satwa unta punuk dua ini mungkin baru pertama kalinya ada di Indonesia," katanya didampingi Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo.

         Unta Arab, katanya, adalah satu-satunya unta yang bertahan, yang berasal dari Gurun Sahara, tetapi kini telah lenyap di alam liarnya.

         Dibandingkan dengan unta Arab, kata dia, unta punuk dua -- yang juga disebut Unta Baktria, karena berasal dari kawasan Baktria, Asia Tengah -- lebih kekar dan tangguh serta mampu  bertahan di panasnya gurun  di kawasan di Iran utara hingga musim dingin yang
membeku di Tibet.

         Kehadiran satwa baru yang tingginya lebih dari dua meter hingga punuknya itu, katanya, sengaja untuk menyambut Idul Fitri 1434 Hijriah.

         "Kami telah siap menerima pengunjung yang biasa mengisi liburan dengan berwisata saat Lebaran," katanya.

         Sementara itu, drh Valeri Krastev yang mendampingi satwa herbivora itu langsung dari Moldova menjelaskan, butuh hampir 10 hari perjalanan dari Moldova menuju Indonesia.

         Belasan unta yang pemakan rumput dan daun-daunan serta mampu minum hingga 120 liter air tersebut, kata dia, berangkat dari Moldova 17 Juli 2013 dan tiba di TSI Cisarua pada 27 Juli.

         Menurut dia, karena tidak ada penerbangan langsung dari Moldova ke Indonesia, sehingga penerbangan harus dari Kota Baku, Azerbaijan.

         Dari Moldova, katanya, ia mengawal sendiri unta-unta tersebut menuju Ukraina kemudian menyeberang Laut Hitam menggunakan kapal feri selama emoat hari menuju Georgia.

         Selepas dari Georgia dengan menempuh perjalana hampir 1.000 kilometer dirinya dan tersebut masuk ke Kota Baku di Azerbaijan, tempat di mana satwa itu dikarantina.

         Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan pesawat kargo, unta  tersebut diterbangkan ke Indonesia.

         Setelah melalui perjalanan panjang itu, Krastev mengaku senang akhirnya dapat mengawal unta-unta itu sampai ke Indonesia hingga selamat.

         "Saya merasa yakin unta-unta ini akan hidup dengan baik, karena saya melihat bahwa satwa ini berada di sebuah tempat (TSI) yang baik," kata Valeri Krastev, yang semua belum mengetahui tentang Indonesia. *

Pewarta: Oleh Andi Jauhari

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013