Sebanyak 75 pasangan suami istri berhasil menjalani program bayi tabung perdana di Sumatera Selatan hasil inisiasi kumpulan dokter ahli fertilitas yang menggandeng Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang sejak Januari 2021.

Koordinator Pendidikan Konsultan Fertility selaku inisiator Dr. dr. Rizani Amran, Kamis, mengatakan angka keberhasilan prosedur bayi tabung awalnya hanya 43 persen, namun telah meningkat menjadi 63 persen pada April 2021.

"Program bayi tabung di Sumsel baru ada di Palembang, tapi bisa melayani masyarakat dari seluruh Sumsel," ujarnya.

Menurutnya program bayi tabung di Sumsel yang dinisiasi sejak 2010, baru dapat terealisasi saat ini karena proses perencanaan menghadapi banyak kendala, mulai dari SDM hingga regulasi termasuk mencari rumah sakit partner.

Ia menilai keberhasilan program bayi tabung tersebut menjadi angin segar bagi masyarakat di Sumsel yang sulit mendapatkan keturunan karena mengalami infertilitas atau masalah kesuburan.

Sebab selama ini banyak pasangan infertilitas dari Sumsel melakukan program bayi tabung di provinsi lain bahkan luar negeri sehingga menghabiskan biaya yang lebih tinggi.

Sementara masyarakat yang mengalami infertilitas di Sumsel diperkirakan mencapai 10 persen dari total 8,6 juta penduduk.

"Namun perlu diingat tingkat keberhasilan program bayi tabung juga bergantung dengan usia, sebaiknya segera deteksi masalah kesuburan, lebih muda maka lebih lebih baik," kata dia.

Sementara Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang dr. Bona Fernando menambahkan rata-rata pasien program bayi tabung berusia 30-35 tahun dengan pasien tertua yang telah berhasil berusia 41 tahun.

"Di antara yang berhasil ada yang sekarang mengandung bayi kembar," katanya.

Pihaknya sendiri membuka pelayanan program bayi tabung di Klinik BlastulalIVF RS Siloam Sriwijaya Jalan POM IX Kota Palembang dengan biaya berkisar Rp60 juta untuk keseluruhan prosedural.*
 

Pewarta: Aziz Munajar

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021