Bengkulu (Antara) - Kabupaten Rejanglebong masih menjadi sentra produksi komoditas cabai rawit dengan produksi 33,96 persen dari total produksi sebesar 11.279 ton pada 2012.

"Kabupaten Rejanglebong masih mendominasi produksi cabai rawit Bengkulu, meski pada 2012 produksi turun 19 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Dodi Herlando di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan, produksi cabai pada 2012 sebesar 11.279 ton, mengalami penurunan sebanyak 463 ton atau 3,95 persen dari produksi pada 2011.

Penurunan produksi cabai rawit terjadi di Kabupaten Rejanglebong sebesar 912 ton atau 19,22 persen dan di Kabupaten Kepahiang sebesar 980 ton atau 45,43 persen.

Sedangkan kenaikan produksi cukup signifikan terjadi di Kabupaten Kaur sebesar 735 ton atau 158,75 persen dan di Kabupaten Mukomuko sebesar 601 ton atau 21,21 persen.

"Ada penurunan produksi di dua kabupaten yaitu Rejanglebong dan Kepahiang, sedangkan kenaikan produksi terjadi di Kaur dan Mukomuko," katanya.

Persentase produksi cabai rawit pada 2012 sebesar 33,96 persen di Kabuapten Rejanglebong, 30,45 persen di Kabupaten Mukomuko, 10,62 persen di Kabupaten Kaur dan 10,44 persen di Kabupaten Kepahiang.

Produksi tersebut menurutnya menunjukkan kurun 2010-2012, Kabupaten Rejanglebong masih menjadi sentra produksi cabai rawit.

"Produksi cabai rawit Rejanglebong pada 2012 sebesar 3.831 ton, sedangkan kabupaten dan kota memberi kontribusi masing-masing kurang dari lima persen," tambahnya.

Sedangkan perkembangan produksi cabai rawit per triwulan pada 2011 hingga 2012, penurunan terjadi pada triwulan pertama sebesar 2.569 ton atau 9,10 persen.

Pada triwulan kedua turun sebesar 5.378 ton atau 15,48 persen, dan triwulan ketiga sebesar 3.062 ton atau 11 persen dan triwulan keempat meningkat sebesar 6.375 ton atau 23,98 persen.

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013