Bengkulu (Antara Bengkulu) - Musim buah durian di sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu menjadi sumber pendapatan alternatif yang sangat dirasakan manfaatnya, terutama oleh petani karet.

"Pendapatan alternatif yang sangat membantu, karena sudah lebih dua bulan ini harga karet rendah," kata Boby, petani karet dari Kecamatan Ulu Talo Kabupaten Seluma, Jumat.

Boby yang sehari-hari berprofesi sebagai petani karet menghentikan aktivitasnya menyadap karet dan beralih memanen durian dan menjual ke Kota Bengkulu.

Rendahnya harga karet yakni Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram di tingkat petani, membuat sebagian petani karet berhenti menyadap karet untuk sementara.

"Kami menunggu buah durian jatuh dan membawa ke Bengkulu untuk dijual, kebetulan saat ini harga durian cukup bagus," katanya.

Durian yang dijual Boby di pinggir Jalan P Natadirja Kota Bengkulu diharga Rp10 ribu per buah, untuk ukurang yang paling kecil.

Sedangkan ukuran sedang hingga besar dijual seharga Rp25.000 hingga Rp30.000 per buah.

"Pendapatannya sementara ini cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga, apalagi anak-anak akan masuk sekolah," katanya.

Buah durian yang mulai banyak dijual di pinggir-pinggir jalan di Kota Bengkulu umumnya berasal dari dua kabupaten yakni Seluma dan Bengkulu Utara.

Harga durian yang dijual rata-rata Rp10 ribu per buah untuk ukuran terkecil, Rp15 ribu hingga Rp30 ribu untuk ukuran paling besar.

Salah seorang petani karet di Bengkulu Utara, Zainul mengatakan rendahnya harga karet dalam dua bulan terakhir membuat petani tidak bersemangat menyadap getah.

"Harga turun dari Rp13 ribu menjadi saat ini hanya Rp5.000 hingga Rp5.500 per kilogram, sangat anjlok," katanya.

Ia berharap, harga karet semakin membaik dengan harga minimal Rp10.000 per kilogram sehingga nilai keekonomiannya menguntungkan petani. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013