Anggota DPR-RI asal daerah pemilihan Bengkulu, Dewi Coryati menyebutkan agar liburan anak sekolah tetap menyenangkan saat pandemi COVID-19 diisi dengan kegiatan wisata di luar ruangan (out door).
"Utamakan wisata yang di luar ruangan, outdoor. Kemudian bijaksanalah, kita ini kan mau memberikan kebahagiaan dalam berpariwisata. Kalau bahagia bisa meningkatkan imun kita," kata Dewi Coryati saat berada di Kabupaten Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, untuk mengisi waktu liburan anak sekolah ini bisa dengan mendatangi tempat wisata yang aman dari COVID-19 seperti ke bukit-bukit atau tempat lainnya yang berada di alam terbuka.
"Yang terpenting mereka tidak berkerumun dan harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19," terang Dewi Coryati yang merupakan anggota Komisi X DPR-RI.
Sementara itu, Mery Patrianingsih salah seorang psikolog yang ada di Kabupaten Rejang Lebong mengatakan sisi positifnya tidak melakukan liburan ke luar rumah saat pandemi seperti sekarang ini ialah bisa menghindarkan anak-anak terpapar virus mematikan tersebut.
"Saran terbaik itu mengganti substansi liburan itu tidak harus kemana-mana tetapi kita beristirahat dulu dari selama ini berpikir, belajar, istirahat di rumah. Artinya kita nyamankan diri kita dengan cara di rumah yang berkualitas," kata Mery.
Dengan berdiam di rumah tambah dia, anak-anak bisa melakukan aktivitas berolahraga seperti bersepeda yang bisa menjadi hiburan sekaligus kesehatan dengan meningkatnya imun seseorang dengan menikmati suasana alam terbuka.
Kemudian untuk anak usia TK, SD yang merupakan masa aktif-aktif berbagi, saatnya kembali ke dunia anak-anak dengan bebas bermain di rumah seperti bermain kelereng, badminton dan lainnya sehingga bisa membuat mereka sehat tanpa harus pergi ke tempat wisata yang belum diketahui keamanannya dari COVID-19.
Dengan berdiam di rumah saat liburan anak sekolah kata Mery yang mengelola Klinik Sahabat Psikologi Curup ini, nantinya bisa meningkatkan interaksi antara orang tua dengan anak, terutama orang tua dan anaknya sama-sama libur.
Tetapi jika cuma anaknya yang libur sedangkan orang tuanya tidak sehingga menjadi beban orang tua, karena anaknya akan mengalihkannya dengan bermain HP, dan anak juga menilai liburan itu tidak bisa membuatnya bahagia karena tidak bisa melakukan apa-apa.
Untuk itu, peran orang tua kata dia, sangat penting untuk mengarahkan anaknya kepada hal-hal yang positif seperti memelihara binatang, berolahraga dan kegiatan positif lainnya dengan memberikan fasilitas pendukung.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Utamakan wisata yang di luar ruangan, outdoor. Kemudian bijaksanalah, kita ini kan mau memberikan kebahagiaan dalam berpariwisata. Kalau bahagia bisa meningkatkan imun kita," kata Dewi Coryati saat berada di Kabupaten Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, untuk mengisi waktu liburan anak sekolah ini bisa dengan mendatangi tempat wisata yang aman dari COVID-19 seperti ke bukit-bukit atau tempat lainnya yang berada di alam terbuka.
"Yang terpenting mereka tidak berkerumun dan harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19," terang Dewi Coryati yang merupakan anggota Komisi X DPR-RI.
Sementara itu, Mery Patrianingsih salah seorang psikolog yang ada di Kabupaten Rejang Lebong mengatakan sisi positifnya tidak melakukan liburan ke luar rumah saat pandemi seperti sekarang ini ialah bisa menghindarkan anak-anak terpapar virus mematikan tersebut.
"Saran terbaik itu mengganti substansi liburan itu tidak harus kemana-mana tetapi kita beristirahat dulu dari selama ini berpikir, belajar, istirahat di rumah. Artinya kita nyamankan diri kita dengan cara di rumah yang berkualitas," kata Mery.
Dengan berdiam di rumah tambah dia, anak-anak bisa melakukan aktivitas berolahraga seperti bersepeda yang bisa menjadi hiburan sekaligus kesehatan dengan meningkatnya imun seseorang dengan menikmati suasana alam terbuka.
Kemudian untuk anak usia TK, SD yang merupakan masa aktif-aktif berbagi, saatnya kembali ke dunia anak-anak dengan bebas bermain di rumah seperti bermain kelereng, badminton dan lainnya sehingga bisa membuat mereka sehat tanpa harus pergi ke tempat wisata yang belum diketahui keamanannya dari COVID-19.
Dengan berdiam di rumah saat liburan anak sekolah kata Mery yang mengelola Klinik Sahabat Psikologi Curup ini, nantinya bisa meningkatkan interaksi antara orang tua dengan anak, terutama orang tua dan anaknya sama-sama libur.
Tetapi jika cuma anaknya yang libur sedangkan orang tuanya tidak sehingga menjadi beban orang tua, karena anaknya akan mengalihkannya dengan bermain HP, dan anak juga menilai liburan itu tidak bisa membuatnya bahagia karena tidak bisa melakukan apa-apa.
Untuk itu, peran orang tua kata dia, sangat penting untuk mengarahkan anaknya kepada hal-hal yang positif seperti memelihara binatang, berolahraga dan kegiatan positif lainnya dengan memberikan fasilitas pendukung.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021