Jakarta (Antara Bengkulu) - Direktur Kernel Oil Pte Ltd Widodo Ratanachaithong mengaku dirinya telah dikelabui tersangka kasus penyuapan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Deviardi.

"Saya dikelabui Deviardi untuk mengirim uang dari Singapura ke Jakarta," katanya dalam rilis yang dikutip dari situs resmi Kernel Oil di Jakarta, Jumat.

Dalam rilis tertanggal 20 Agustus 2013 itu, Ratanachaithong mengatakan, baik Kernel maupun dirinya tidak terkait kasus penyuapan yang disebut-sebut media massa dilakukan Kernel ke Rudi senilai 700.000 dolar AS.

"Sama sekali tidak benar," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada 20 Juli 2013, dirinya bertemu Deviardi yang memang dikenalnya di sebuah hotel di Singapura.

Dalam pertemuan itu, Deviardi meminta bantuannya sebagai pribadi.

"Dia menitipkan uang tunai 700.000 dolar AS dan meminta menjaganya dengan baik," katanya.

Ratanachaithong, yang warga negara Singapura itu melanjutkan, dirinya tidak punya alasan mencurigai dengan mempertanyakan asal uang tersebut.

Hal itu karena uang terdiri dari pecahan 100 dolar AS yang masih baru, dibundel, dan terlihat nomor serinya berurutan.

"Selanjutnya, uang itu tampaknya diambil dari sebuah bank di Singapura. Oleh karena itu, saya setuju membantu Deviardi secara pribadi dan 700.000 dolar AS diserahkan dalam tas batik," ujarnya.

Beberapa hari kemudian, lanjutnya, Deviardi meminta 300.000 dari 700.000 dolar dikirim ke Jakarta.

Melalui Kernel Oil Pte Ltd, Ratanachaithong meminta mitranya di Jakarta memberikan 300.000 dolar ke Deviardi.

"Permintaan itu kemudian dilakukan Simon Gunawan Tanjaya dan 300.000 dolar telah diterima Deviardi," katanya.

Lalu, menjelang akhir Ramadhan, Deviardi meminta dikirim sisanya 400.000 dolar.

Permintaan itu disampaikan lagi oleh Simon ke Deviardi.

"Saya sama sekali tidak pernah diceritakan tujuan dari pengiriman uang itu," ujarnya.

Pada bagian rilisnya, Ratanachaithong mengatakan, pihaknya siap membantu KPK menyelesaikan kasus tersebut.

"Saya percaya integritas dan independensi KPK. Kebenaran pasti akan terungkap," katanya.

Ia juga siap memberikan penjelasan kepada pihak terkait di Singapura. (Antara)

Pewarta: Oleh Kelik Dewanto

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013