Dalang terkenal Ki Manteb Soedarsono sebelum meninggal dunia sempat memperbaiki seperangkat wayang kulit di rumahnya di Dusun Sekiteran, Kelurahan Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Saya bertemu terakhir dengan Pakde, Ki Manteb Soedarsono, saat memperbaiki wayang kulit yang rusak di rumah joglonya itu dua pekan lalu," kata Ade Irawan, keponakan Ki Manteb, di rumah duka di Dusun Sekiteran, Jumat.
Menurut Ade, Ki Manteb sangat teliti dalam merawat wayang kulit koleksinya.
Ki Manteb Soedarsono meninggal dunia pada usia 73 tahun di rumahnya di Dusun Sekiteran pada Jumat pagi karena sakit.
Ade mengatakan bahwa Ki Manteb Soedarsono selama ini sakit paru-paru dan kemudian terserang COVID-19.
"Setelah dites usap antigen hasilnya dinyatakan positif COVID-19. Istri almarhum Ki Manteb, Suwarti, juga dinyatakan positif tetapi kondisinya baik, masuk orang tanpa gejala," katanya.
Ki Manteb Soedharsono kondisi kesehatannya menurun sejak Senin (28/6), setelah melakukan siaran langsung pertunjukan wayang. Kondisinya kemudian sempat membaik, namun memburuk lagi sejak Kamis (1/7).
Keluarga hendak membawa Ki Manteb ke rumah sakit, tetapi karena rumah sakit penuh akhirnya Ki Manteb hanya bisa menjalani perawatan di rumah sampai meninggal dunia.
Jenazah Ki Manteb akan dimakamkan sesuai dengan protokol pencegahan penularan COVID-19 di permakaman keluarga Swana, tidak jauh dari rumah duka di Dusun Sekiteran, pada Jumat siang.
"Kami menunggu antrean pemakaman dari petugas pemakaman Satgas COVID-19 kabupaten," kata Ade.
Ia menambahkan, keluarga sudah melapor ke Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kecamatan dan sepakat melarang warga melayat ke rumah duka hingga dua hari ke depan.
Selain itu, menurut dia, penyemprotan disinfektan sudah dilakukan di rumah duka dan sekitarnya dan akan dilakukan lagi setelah jenazah dimakamkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Saya bertemu terakhir dengan Pakde, Ki Manteb Soedarsono, saat memperbaiki wayang kulit yang rusak di rumah joglonya itu dua pekan lalu," kata Ade Irawan, keponakan Ki Manteb, di rumah duka di Dusun Sekiteran, Jumat.
Menurut Ade, Ki Manteb sangat teliti dalam merawat wayang kulit koleksinya.
Ki Manteb Soedarsono meninggal dunia pada usia 73 tahun di rumahnya di Dusun Sekiteran pada Jumat pagi karena sakit.
Ade mengatakan bahwa Ki Manteb Soedarsono selama ini sakit paru-paru dan kemudian terserang COVID-19.
"Setelah dites usap antigen hasilnya dinyatakan positif COVID-19. Istri almarhum Ki Manteb, Suwarti, juga dinyatakan positif tetapi kondisinya baik, masuk orang tanpa gejala," katanya.
Ki Manteb Soedharsono kondisi kesehatannya menurun sejak Senin (28/6), setelah melakukan siaran langsung pertunjukan wayang. Kondisinya kemudian sempat membaik, namun memburuk lagi sejak Kamis (1/7).
Keluarga hendak membawa Ki Manteb ke rumah sakit, tetapi karena rumah sakit penuh akhirnya Ki Manteb hanya bisa menjalani perawatan di rumah sampai meninggal dunia.
Jenazah Ki Manteb akan dimakamkan sesuai dengan protokol pencegahan penularan COVID-19 di permakaman keluarga Swana, tidak jauh dari rumah duka di Dusun Sekiteran, pada Jumat siang.
"Kami menunggu antrean pemakaman dari petugas pemakaman Satgas COVID-19 kabupaten," kata Ade.
Ia menambahkan, keluarga sudah melapor ke Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kecamatan dan sepakat melarang warga melayat ke rumah duka hingga dua hari ke depan.
Selain itu, menurut dia, penyemprotan disinfektan sudah dilakukan di rumah duka dan sekitarnya dan akan dilakukan lagi setelah jenazah dimakamkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021