Sebagian warga di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur yang tinggal di pedesaan memanfaatkan ramuan tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh dan sebagai upaya dalam mencegah penyebaran virus corona saat ini.

"Sebab, selain lebih mudah didapat, ramuan tradisional ini juga memiliki banyak khasiat, apalagi dari tumbuh-tumbuhkan yang biasa dijadikan bahan dasar obat-obatan," kata seorang warga di Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Robiah di Pamekasan, Rabu.

Ibu dua orang anak ini mengaku, sejak pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia, dan telah banyak warga yang terpapar corona, dirinya rutin mengonsumsi daun sirih dengan cara dimasak dan dijadikan minuman sehari-hari.

"Jadi, daun sirihnya ini dimasak, lalu dijadikan minuman. Obat ini biasa dikonsumsi oleh keluarga kami, saat merasa tidak enak badan, seperti flu, atau batuk-batuk," katanya.

Selain daun sirih, makanan jenis lain yang juga biasa dikonsumsi masyarakat di desa ini, daun kelor.

"Sebab, kata dokter, daun kelor ini juga banyak manfaatkannya, baik untuk kesehatan, maupun mengobati berbagai jenis penyakit, disamping juga mengandung vitamin," ujar Robiah.

Tidak hanya Robiah, warga lain di desa ini juga mengakui hal yang sama. Selain keberadaannya memang mudah didapat, karena banyak ditanam di sekitar pekarangan rumah warga, daun sirih dan daun kelor ini juga bisa menjadi pengganti obat pabrik di apotek yang akhir-akhir ini mulai langka di Kabupaten Pamekasan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengedalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr Nanang Suyanto membenarkan tentang manfaat daun sirih dan daun kelor bagi kesehatan dan mengobati berbagai jenis penyakit.

"Daun sirih itu memang tergolong tanaman yang mengandung banyak air, bahkan sekitar 85 hingga 90 persen daun sirih terdiri dari air. Karena itulah daun sirih juga rendah kalori dan rendah lemak. Dan, pada per 100 gram daun sirih hanya mengandung 44 kalori dan 0,4-1 persen lemak," katanya.

Ia juga menyebutkan beberapa kandungan yang terdapat di daun sirih, seperti protein, iodin, sodium dan vitamin.

Berdasarkan hasil penyelidian, kandungan protein pada daun sirih sekitar 3 persen per 100 gram, iodin 3,4 mcg per 100 gram, sodium antara 1,1-4,6 persen per 100 gram, lalu vitamin A sebesar 1,9-2,9 mg per 100 gram, vitamin B1 sebesar 13-70 mcg per 100 gram, vitamin B2 sebesar 1,9-30 mcg per 100 gram dan asam nikotinat sebesar 0,63-0,89 mg per 100 gram.

Manfaatnya juga banyak. Antara lain, menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2, menurunkan kolesterol dan tekanan darah, menangkal kanker, mempercepat penyembuhan luka bakar, membantu menurunkan dipresi, menjaga kesehatan mulut dan gigi, menjaga saluran pencernaan, meningkatkan energi, mengobati mimisan, batuk, dan bisa juga menjadi obat radang prostat.

Sedangkan daun kelor mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, folat, kalsium, kalium, besi, magnesium, fosfor, dan seng.

Manfaatnya bisa melawan radikal bebas, menurunkan gula darah, mengurangi peradangan, menurunkan kolesterol, bahkan dalam sebuah penelian menyebutkan bisa melindungi dari keracunan arsenik.

"Dan pada masa pendemi COVID-19 ini, daun kelor merupakan salah satu obat pagar yang memang dianjurkan oleh Satgas COVID-19 untuk dikonsumsi untuk meningkatkan imun tubuh," kata Kabid P2P Dinkes Pamekasan dr Nanang Suyanto, menjelaskan.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021