Yerusalem (Antara/AFP) - Israel pada Selasa mengumumkan keberhasilannya meluncurkan peluru kendali dalam latihan bersama dengan Amerika Serikat, yang sedang mempertimbangkan intervensi militer di Suriah.

"Kementerian Pertahanan Israel dan Agen Pertahanan Rudal Amerika (MDA) pada Selasa pagi pukul 9.15 sukses meluncurkan rudal radar tipe Ankor," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataannya.

"Tes itu diluncurkan dari Laut Tengah dan diarahkan dari pangkalan tentara di pusat Israel," pernyataan itu menyebutkan.

Kementerian Pertahanan Rusia, seperti yang dikutip dari kantor berita Rusia, awalnya mengatakan sistem peringatan dini mendeteksi dua rudal balistik dari kawasan itu ditembakkan ke arah timur garis pantai laut pada Selasa pagi.

Pernyataan Kementerian Pertahanan menyebutkan hanya satu rudal.

"Tes ini melibatkan versi baru dari Ankor (Sparrow) rudal, dan menyimpulkan berbagai tes di Laut Tengah," kata Kementerian Pertahanan Israel secara terpisah.

Berdasarkan informasi media lokal disebutkan bahwa rudal tersebut untuk menguji kemampuan pelacakan.

Kantor berita Rusia mengatakan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin mengenai peristiwa tersebut, yang muncul di tengah meningkatnya kemungkinan aksi militer Barat di Suriah.

"Lintasan target tersebut adalah dari bagian tengah Laut Tengah menuju bagian timur pantai laut itu," kata kantor berita Interfax mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

Putin menegaskan dirinya ragu bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad berada di belakang serangan senjata kimia pada 21 Agustus yang telah mendorong untuk dilakukannya aksi militer.

Presiden AS Barack Obama pada Sabtu memutuskan meminta persetujuan Kongres untuk aksi militer di Suriah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Senin bahwa negaranya bersiap terkait "setiap kemungkinan skenario" yang terjadi di Suriah. Namun Presiden Israel Shimon Peres mengesampingkan keterlibatan Israel dalam setiap intervensi.

"Ini bukan untuk Israel memutuskan Suriah. Kami dalam posisi yang unik, untuk berbagai alasan ada konsensus terhadap keterlibatan Israel. Kami tidak membuat situasi di Suriah," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013