Jakarta (Antara) - Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia (Az) DY Suharya menyatakan bahwa arisan merupakan salah satu cara untuk mengupayakan agar alzheimer tidak menjadi semakin parah.

"Jangan hitung dan lihat dari pengeluarannya akibat arisan, tapi lihat dari faktor bersosialisasinya," kata DY Suharya dalam diskusi mengenai alzheimer di Jakarta, Rabu malam.

Menurut dia, aktivitas sosial seperti arisan atau pun berkumpul dengan keluarga atau teman dan kerabat, merupakan satu bentuk terapi yang membuat kondisi otak tetap terjaga baik.

Pendapat DY Suharya juga didukung oleh ahli psikiatri geriatri FKUI-RSCM Dr.dr. Martina WS Nasrun SpKJ (K), yang menyatakan bahwa aktivitas sosial dapat membantu kondisi penderita demensia-alzheimer agar tidak semakin parah.

"Kurangnya aktivitas sosial akan membuat penderita alzheimer bisa mengalami kesulitan berkomunikasi seperti bicara," kata Martina.

Lebih lanjut Martina menjelaskan bahwa olah raga otak juga penting untuk menjaga kondisi otak.

Kuis teka teki silang (TTS), membaca, membuat buku harian, serta beberapa permainan 'brain gym' lainnya, dikatakan Martina dapat menjadi pilihan untuk membuat otak terjaga baik.

"Jangan lupa olah raga, konsumsi makanan sehat. Pokoknya pola hidup sehat juga mempengaruhi kondisi otak," kata Martina.

Alzheimer merupakan penyakit yang menyerang otak dan menyebabkan hilangnya fungsi otak secara bertahap hingga otak mengalami penyusutan akibat sel-sel otak yang mati.

Sel-sel otak tersebut mati akibat timbunan plak yang menggerogoti bagian-bagian tertentu pada otak," tandas Martina.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013