Warsawa (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Rabu sore bertemu dengan komunitas sahabat Indonesia di Warsawa, Polandia.

Komunitas sahabat Indonesia terdiri atas orang Indonesia yang tinggal di Polandia, warga Polandia yang pernah belajar bahasa Indonesia dan pemerhati serta penggiat budaya Indonesia dan juga diaspora yang ada di Polandia.

"Bila kita berkenalan saling mengenal maka akan terbangun kedekatan dan rasa cinta serta kasih sayang untuk rintis persahabatan bagi kepentingan kita semua, terima kasih atas kehadirannya," kata Presiden yang menerima rombongan tersebut di Hotel tempat menginap selama melakukan kunjungan kenegaraan di Polandia.

Presiden mengatakan tulang punggung kerja sama antara kedua negara yang kokoh, bukan hanya sekedar kerja sama antara pemerintah, kerja sama antar parlemen atau kerja sama antar-pengusaha. Yang lebih penting dari itu adalah kerja sama antara masyarakat di kedua negara.

Duta Besar RI untuk Polandia Darmansjah Djumala yang mendampingi Presiden Yudhoyono bersama Menlu Marty Natalegawa mengatakan, para sahabat Indonesia ini terdiri atas berbagai macam latar belakang dan profesi antara lain dosen, perekayasa, imam dan pendeta, pekerja swasta, koki profesional dan lainnya.

"Sahabat kita ini sangat rajin mempromosikan budaya Indonesia, kursus bahasa Indonesia, gamelan dan jaipongan tanpa kita minta, KBRI sampai kewalahan meminjam gamelan dan kostum mendukung kegiatan antara lain Indonesia day, mereka agent of friendship untuk Indonesia," kata Dubes Djumala.

Salah seorang anggota komunitas sahabat Indonesia, Tedjo Gumilar mengatakan, menyambut baik keinginan pemerintah Indonesia untuk melibatkan orang Indonesia yang tinggal di luar negeri dalam mengembangkan dan memberi kontribusi bagi kemajuan Indonesia melalui forum diaspora.

"Meski jumlah kami masih kecil kami bersepakat untuk mencurahkan tenaga dan pikiran kami turut membangun pemahaman tentang Indonesia di Polandia karena Indonesia belum populer di Polandia dan demikian sebaliknya. Kami berharap dari waktu kewaktu dikembangkan dan komunitas diaspora," kata pria yang telah tinggal 12 tahun di Polandia dan tinggal di Poznan.

Tedjo mengatakan selama ini kerjasama dengan KBRI di Warsawa cukup baik dan mengharapkan di masa mendatang bisa terus ditingkatkan.

Ada pula Maria, perempuan warga Polandia yang belajar program bahasa Indonesia di Uiversitas Warsawa dan kemudian menikah dengan pria asal Padang dan saat ini tengah melakukan penelitian tentang gamelan di Padang.

Maria merasa senang bisa menjadi bagian dari komunitas kelompok gamelan Warsawa yang kerap melakukan penampilan di sejumlah kota di Polandia. Ia kini bekerja di Museum Asia Pasifik di Warsawa.

Para anggota komunitas sahabat Indonesia tersebut mengharapkan kegiatan dapat terus dikembangkan termasuk mengirimkan guru-guru pelajaran bahasa Indonesia dan meningkatkan program di sejumlah universitas di Polandia tidak hanya sekedar kelas bahasa Indonesia namun lebih jauh dapat menjadi fakultas budaya dan perkembangan Indonesia.

Sementara kalangan dosen meminta agar program kerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia ditambah sehingga semakin beragam ilmu tentang Indonesia yang dapat dipelajari.

Presiden Yudhoyono menugaskan Mendikbud Mohammad Nuh dan Menlu Marty Natalegawa untuk menindaklanjuti hal ini dan membantu mewujudkan apa yang diperlukan.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013