Jakarta (Antara Bengkulu) - PDI Perjuangan mengisyaratkan akan mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dari partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut menghadapi pemilu presiden 2014.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ketika membuka rapat kerja nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan, di Jakarta, Jumat, beberapa kali menyebutkan telah mendidik kader-kader muda potensial sebagai calon pemimpin masa depan dan juga memuji kinerja Joko Widodo.
"Kami boleh berbangga karena dari kerja keras dan konsistensi PDI Perjuangan mulai membuahkan hasil. Dari rahim cinta kasih PDI Perjuangan, kini mulai tumbuh para pemimpin muda potensial," kata Megawati.
Ia kemudian menyebutkan, para pemimpin muda tersebut antara lain, adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang memiliki kinerja baik. Pemimpin muda lainnya seperti, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Banten Rano Karno, serta Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Puan Maharani.
Menurut dia, masih banyak lagi kader muda yang mendapat kepercayaan bupati dan wakil bupati di sejumlah daerah.
Presiden kelima Republik Indonesia tersebut menambahkan, kalau saat ini sudah banyak keluh kesah terhadap calon pemimpin mendatang, maka PDI Perjuangan tidak mau berkeluh kesah dan tidak resah terhadap kondisi yang terjadi saat ini.
"Melalui perjuangan dan persiapan selama 10 tahun, kini PDI Perjuangan sudah mulai melahirkan para pemimpin muda potensial," katanya.
Megawati juga meyakini, Indonesia kelak akan menjadi lebih baik jika dipimpin oleh pemimpin muda yang visioner, sehingga PDI Perjuangan terus melakukan regenerasi guna mendidik dan menghasilkan pemimpin bangsa mendatang yang potensial.
"Kader-kader muda potensial itu harus terus digembleng dalam menghadapi ujian sejarah, karena tantangan yang harus mereka hadapi tidaklah ringan tapi justru semakin berat," katanya.
Putri proklamator Bung Karno ini juga menegaskan, bangsa Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang mampu memenuhi panggilan sejarah dan memiliki kapasitas dalam menjawab tantangan bangsa.
Setelah pembukaan Rakernas, Megawati Soekarnoputri menegaskan pada Rakernas III ini bukan untuk memutuskan siapa calon presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan, tapi membahas strategi pemenangan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014.
Menurut Megawati, penetapan nama calon presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan tidak harus melalui forum Rakernas tapi masih akan menunggu momentum yang tepat setelah pemilu legislatif 2014.
Untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, menurut dia, sebuah partai politik harus memenuhi persyaratan administratif yang telah ditetapkan dalam aturan perundangan yakni meraih 25 persen suara pada pemilu legislatif atau meraih 20 persen kursi di DPR RI.
"Karena itu, melalui Rakernas III ini PDI Perjuangan akan melakukan konsolidasi kader dan menyiapkan strategi pemenangan untuk pemilu legislatif dan pemilu presiden," katanya.
Menurut dia, agenda lainnya yang akan dibahas pada Rakernas III ini adalah bagaimana menyikapi transisi kepemimpinan nasional dengan mencermati dinamika masyarakat yang berkembang saat ini sekaligus menyikapi berbagai persoalan nasional dan internasional.
Setelah mengetahui perolehan suara pada pemilu legislatif, menurut Megawati, maka akan diketahui posisi PDI Perjuangan, sehingga bisa menentukan sikap apakah akan mengusung sendiri pasangan calon presiden dan calon wakil presiden atau harus berkoalisi dengan paryai politik lain.
Mega menyadari banyaknya desakan dari dalam dan luar partainya agar PDI Perjuangan segera memutuskan nama calon presiden yang akan diusung menghadapi pemilu presiden 2014.
Namun berdasarkan hasil kongres PDI Perjuangan di Bali pada 2010, penentuan calon presiden merupakan hak prerogatif ketua umum sehingga Megawati harus bertanggung jawab penuh atas keputusan kongres tersebut.
Rakernas III PDI Perjuangan di Jakarta, pada 6-8 September 2013 diikuti sekitar 1.330 perserta dari jajaran DPP, DPD. dan DPC PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia, serta kader senior dan para kepala daerah yang diusung oleh partai tersebut. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ketika membuka rapat kerja nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan, di Jakarta, Jumat, beberapa kali menyebutkan telah mendidik kader-kader muda potensial sebagai calon pemimpin masa depan dan juga memuji kinerja Joko Widodo.
"Kami boleh berbangga karena dari kerja keras dan konsistensi PDI Perjuangan mulai membuahkan hasil. Dari rahim cinta kasih PDI Perjuangan, kini mulai tumbuh para pemimpin muda potensial," kata Megawati.
Ia kemudian menyebutkan, para pemimpin muda tersebut antara lain, adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang memiliki kinerja baik. Pemimpin muda lainnya seperti, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Banten Rano Karno, serta Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Puan Maharani.
Menurut dia, masih banyak lagi kader muda yang mendapat kepercayaan bupati dan wakil bupati di sejumlah daerah.
Presiden kelima Republik Indonesia tersebut menambahkan, kalau saat ini sudah banyak keluh kesah terhadap calon pemimpin mendatang, maka PDI Perjuangan tidak mau berkeluh kesah dan tidak resah terhadap kondisi yang terjadi saat ini.
"Melalui perjuangan dan persiapan selama 10 tahun, kini PDI Perjuangan sudah mulai melahirkan para pemimpin muda potensial," katanya.
Megawati juga meyakini, Indonesia kelak akan menjadi lebih baik jika dipimpin oleh pemimpin muda yang visioner, sehingga PDI Perjuangan terus melakukan regenerasi guna mendidik dan menghasilkan pemimpin bangsa mendatang yang potensial.
"Kader-kader muda potensial itu harus terus digembleng dalam menghadapi ujian sejarah, karena tantangan yang harus mereka hadapi tidaklah ringan tapi justru semakin berat," katanya.
Putri proklamator Bung Karno ini juga menegaskan, bangsa Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang mampu memenuhi panggilan sejarah dan memiliki kapasitas dalam menjawab tantangan bangsa.
Setelah pembukaan Rakernas, Megawati Soekarnoputri menegaskan pada Rakernas III ini bukan untuk memutuskan siapa calon presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan, tapi membahas strategi pemenangan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014.
Menurut Megawati, penetapan nama calon presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan tidak harus melalui forum Rakernas tapi masih akan menunggu momentum yang tepat setelah pemilu legislatif 2014.
Untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, menurut dia, sebuah partai politik harus memenuhi persyaratan administratif yang telah ditetapkan dalam aturan perundangan yakni meraih 25 persen suara pada pemilu legislatif atau meraih 20 persen kursi di DPR RI.
"Karena itu, melalui Rakernas III ini PDI Perjuangan akan melakukan konsolidasi kader dan menyiapkan strategi pemenangan untuk pemilu legislatif dan pemilu presiden," katanya.
Menurut dia, agenda lainnya yang akan dibahas pada Rakernas III ini adalah bagaimana menyikapi transisi kepemimpinan nasional dengan mencermati dinamika masyarakat yang berkembang saat ini sekaligus menyikapi berbagai persoalan nasional dan internasional.
Setelah mengetahui perolehan suara pada pemilu legislatif, menurut Megawati, maka akan diketahui posisi PDI Perjuangan, sehingga bisa menentukan sikap apakah akan mengusung sendiri pasangan calon presiden dan calon wakil presiden atau harus berkoalisi dengan paryai politik lain.
Mega menyadari banyaknya desakan dari dalam dan luar partainya agar PDI Perjuangan segera memutuskan nama calon presiden yang akan diusung menghadapi pemilu presiden 2014.
Namun berdasarkan hasil kongres PDI Perjuangan di Bali pada 2010, penentuan calon presiden merupakan hak prerogatif ketua umum sehingga Megawati harus bertanggung jawab penuh atas keputusan kongres tersebut.
Rakernas III PDI Perjuangan di Jakarta, pada 6-8 September 2013 diikuti sekitar 1.330 perserta dari jajaran DPP, DPD. dan DPC PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia, serta kader senior dan para kepala daerah yang diusung oleh partai tersebut. (Antara)
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013