Mukomuko (Antara Bengkulu) - Warga di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, provinsi Bengkulu, meminta pemerintah setempat menertibkan puluhan penambang emas ilegal yang kembali beraktivitas merusak sepanjang pesisir pantai wilayah itu.

"Ada sebanyak puluhan kepala keluarga (KK) yang menggali pasir di Pantai Desa Retak Ilir dan Pasar Ipuh untuk mencari emas," kata warga Desa Retak Ilir Zulfikar dihubungi di Mukomuko, Minggu.

Zulfikar yang juga Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Kecamatan Ipuh menyatakan dirinya telah berusaha melarang penambang menggali pasir namun tidak pernah didengarkan.

Menurut dia, jika aktivitas penambangan emas di sepanjang pesisir pantai wilayah itu tidak segara dihentikan maka dampak buruknya abrasi pantai termasuk ancaman wilayah konservasi penyu.

Untuk itu, ia minta agar pemerintah setempat melalui Kantor Lingkungan Hidup dan instansi terkait yang turun langsung ke lapangan untuk memeriksa dan menghentikan aktivitas tersebut.

Meskipun, ia mengaku prihatin melihat latar belakang penambang emas ilegal tersebut yang mayoritas masyarakat yang tidak ada pekerjaan, karyawan perusahaan yang dipecat, dan ada yang disabilitas.

Namun, lanjutnya, aktivitas puluhan penambang itu harus tetap dihentikan jika tidak dampak buruknya, selain itu sudah ada pohon yang tumbang akibat aktivitas tersebut.

Ia berharap, jika jadi pemerintah setempat menertibkan penambang emas itu maka harus ada solusi bagi mereka seperti diberikan pekerjaan agar mereka tidak mengulangi kegiatannya.

"Kalau setelah ditertibkan tidak ada tindaklanjutnya maka mereka akan kembali ke profesi awalnya," ujarnya lagi. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013