Jakarta,  (Antara) - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BPSDM KKP) Suseno Sukoyono menyatakan, Thailand ingin belajar cara untuk budidaya ikan hias laut dari Indonesia.

        "Kami telah menerima kunjungan delegasi Thailand. Mereka ingin belajar budidaya ikan hias air laut dari Indonesia," kata Suseno dalam acara "Sinergitas Pengembangan Kapasitas Pembudidaya Ikan Hias" di KKP, Jakarta, Rabu.

        Menurut Suseno, di Indonesia terdapat banyak pembudidaya ikan hias laut yang ahli meski sekitar 90 persen dari budidaya ikan hias merupakan ikan yang berasal dari air tawar.

        Namun Indonesia untuk kondisi saat ini masih perlu memperhatikan sejumlah persoalan seperti keadaan kesehatan dan kondisi lingkungan kawasan perairannya.

        Ia mengingatkan, Indonesia dikenal dengan kekayaan ikan hias yang melimpah antara lain karena 70 persen keanekaragaman ikan hias dunia ditemukan di Indonesia.

        Berdasarkan data KKP, perdagangan ikan hias Indonesia pada 2012 mencapai 58 juta dolar AS dan total perdagangan ikan hias dunia saat ini mencapai 5 miliar dolar.

        Karena itu, lanjutnya, guna meningkatkan kapasitas SDM Indonesia di bidang perikanan nonkonsumsi, BPSDM menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan.

        "Pendidikan diberikan secara formal kepada peserta didik Program Studi Perikanan Budidaya di satuan-satuan pendidikan KKP di berbagai daerah di Indonesia," kata Kepala BPSDM KKP.

        Ia juga mengatakan, pelatihan diberikan pula kepada masyarakat pembudidaya melalui Badai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan dan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan se-Indonesia.

        Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, pengembangan budidaya ikan hias di Indonesia membutuhkan adanya sinergi antara pemerintah dan beragam pemangku kepentingan.

        "Perlu adanya kesatuan visi dan misi antara pemerintah, asosiasi, dan pemangku kepentingan ikan hias dalam mendukung industrialisasi ikan hias sekaligus menggalang komitmen untuk menyusun strategi nasional," katanya.

        Slamet memaparkan, upaya KKP sendiri dalam mengembangkan ikan hias, baik air tawar maupun air laut, diwujudkan melalui pengembangan kawasan Minapolitan ikan hias di Blitar, Jawa Timur sejak 2011.

        Ia juga mengemukakan, Indonesia memiliki 450 spesies ikan hias air tawar dan lebih dari 700 spesies ikan hias air laut yang sebagian besar hanya terdapat di Indonesia.

        "Potensi ini apabila ditangani secara serius akan mampu menjadikan Indonesia eksportir terbesar di dunia," katanya.*

Pewarta: Oleh Muhammad Razi Rahman

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013