Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Hutan bakau di sekitar kawasan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu khususnya di sekitar lapangan golf, dirambah masyarakat dan dijadikan kebun kelapa sawit serta tanaman jagung.

"Kawasan hutan bakau itu berada di Kelurahan Kandang hingga Muara Sungai Jenggalo, namun kawasan yang dibabat warga itu berada di sepanjang Sungai Jenggalo hingga ke muara," kata seorang petugas perikanan Kelurahan Kandang Eksan, Kamis.

Kawasan hutan bakau itu sebelumnya dibuka untuk perluasan lapangan golf mencapai ratusan hektare beberapa tahun lalu. Saat ini petugas mengupayakan penghijauan, namun sebagian dirambah warga.

"Kami selaku koordinator tambak perikanan di sekitar itu sangat terganggu bila kawasan hutan bakau tersebut dibuka karena akan menimbulkan cuaca lebih panas serta air pasang cepat masuk," katanya.

Ia mengatakan tidak ada wewenang untuk melarang warga membuka lahan tersebut karena kebetulan berada pada sebelah lahan yang dikuasainya sebelumnya, namun kawasan itu status cagar alam.

Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kota Bengkulu Arif Gunadi mengakui, bahwa kawasan hutan bakau di wilayah itu sebagian besar dikuasai masyarakat secara perorangan, sehingga habitat biota laut wilayah itu habis.

Hutan bakau hijau ranau sebelumnya sudah berubah menjadi tambak udang dan kebun kelapa sawit, sedangkan biota didalamnya punah akibat kepanasan.

"Kita prihatin melihat kawasan hutan bakau di wilayah itu sudah gundul dan berubah fungsi menjadi tambak dan kebun kelapa sawit," katanya.

Kalau pada tahun 90-an kawasan hutan bakau di sekitar pelabuhan Pulau Baai Bengkulu masih sangat utuh, sehingga menjadi sarang dan habitat ikan, udang dan kepiting laut.

Namun sekarang tinggal sepuluh persen saja yang masih ada kayu bakaunya itu pun di tanam TNI-Al setempat, sedangkan biota laut sebagian besar sudah musnah.

"Kami akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu untuk mengamankan kawaan hutan bakau sekaligus mengembalikannya menjadi hutan alam lagi," ujarnya.

Kabag Tata Usaha BKSDA Bengkulu Supartono ketika dihubungi akan menurunkan tim ke lokasi, bila lahan itu sudah masuk kawasan maka penggarapnya akan diproses secara hukum.

BKSDA sejak tahun lalu sudah melakukan operasi dan berhasil mengamankan bebrapa perambah dan diproses secara hukum, sekarang perambah itu kembali mencoba untuk menggunduli kawasan cagar alam tersebut.

Kawasan hutan bakau di daerah itu, selain dibuat usaha tambak udang warga, juga dijadikan kebun kelapa sawit, akibatnya akan mengundang bencana apabila terjadi pasang naik, karena hutan resapannya sudah gundul, tutur Sartono.

Kawasan Pulau Baai merupakan salah satu hutan bakau terluas di Kota Bengkulu, namun kondisinya sebagian besar sudah rusak sehingga perlu dihijaukan kembali. (T.Z005/M027)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012