Bengkulu (Antara) - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Najamudin mengatakan kampanye pencegahan penggunaan obat terlarang narkoba perlu ditingkatkan sebagai salah satu upaya menekan penyalahgunaannya.

"Kampanye melalui berbagai media perlu ditingkatkan sebab saat ini angka pecandu narkoba hingga orang dengan HIV/Aids di Bengkulu terus meningkat," katanya di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan itu saat menghadiri seminar tentang HIV/Aids dan bahaya narkoba yang digelar Palang Merah Indonesia (PMI) Bengkulu dan Komisi Penanggulangan Aids Provinsi Bengkulu.

Kondisi yang terjadi di Bengkulu menurutnya perlu menjadi perhatian semua pihak, terutama para generasi muda yang rentan menjadi sasaran.

Menurut Wagub penggunaan narkoba suntik berpotensi besar tertular HIV/AIDS atau ODHA.

"Sehingga korelasi antara pemakai narkoba dengan penderita HIV/AIDS sangat tinggi," katanya.

Ia mengatakan kampanye pencegahan melalui media massa cukup efektif dan perlu terus ditingkatkan.

Kampanye tersebut dimaksudkan agar masyarakat luas memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba dan HIV/Aids.

Seminar bertema "Mewujudkan Generasi Sehat" menurut Wagub sangat efektif sebagai suatu bentuk penyuluhan bagi semua kalangan tentang pentingnya memerangi narkoba dan HIV/Aids.

Mantan Anggota DPD asal Provinsi Bengkulu ini mengatakan penanggulangan HIV/Aids menjadi salah satu agenda dunia yang ditetapkan dalam "Millenium Development Goals" atau rencana pembangunan berkelanjutan.

Melihat tingginya angka penderita HIV/Aids turut mempengaruhi taget capaian MDG's.

"Rasanya kalau melihat pemaparan WHO di Jenewa bahwa angka kasus penderita HIV/AIDS ini sangat tinggi sekali, bahkan di Indonesia tren penderitanya adalah ibu rumah tangga, rasanya pesimis," katanya menerangkan.

Ia mengatakan saat ini ibu-ibu yang tidak berdosa juga sudah rentan tertular penyakit mematikan itu.

Upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu menekan angka penularan HIV/Aids dan meningkatkan kampanye pencegahan.

Ketua PMI Provinsi Bengkulu Syukur Alwi mengatakan seminar yang digelar bersama KPA dan diikuti relawan PMI tersebut untuk mewujudkan tanggung jawab terhadap bangsa, sebagai organisasi semi pemerintah.

"Sebab kemajuan bangsa karena kemajuan generasi mudanya, kehancuran bangsa berawal dari kehancuran generasi mudanya juga," katanya.

Ia mengatakan HIV/Aids dan narkoba seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013