Tidak diragukan lagi, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal karena keberadaan komodo, spesies kadal purba terbesar di dunia yang habitatnya pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Komodo menjadi daya tarik wisatawan, karena reptil raksasa tersebut tidak bisa ditemukan dibelahan bumi mana pun kecuali di NTT tepatnya di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang dan Gili Dasami.

Namun yang menjadi habitat utama komodo dan menjadi bagian dari Taman Nasional Komodo adalah Pulau Komodo, Rinca dan Padar.

Karena kekhasannya itu, Taman Nasional Komodo resmi diinaugurasi sebagai salah satu warisan dunia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 13 September 2013.

Sebelumnya pada 19 Desember 1991 komodo juga ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco dan salah satu tujuh keajaiban dunia pada 2012.

Menurut Boni, pemandu tur atau biasa disebut "ranger" di Pulau Rinca, setiap hari tidak pernah sepi wisatawan yang mengunjungi salah satu habitat komodo tersebut.

"Setiap hari ada wisatawan yang datang, paling banyak bule (wisawatan asing-red)," kata Boni.

Selain Pulau Komodo yang menjadi tujuan utama turis, danau tiga warna Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores juga menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi.

Danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu itu memiliki tiga warna berbeda yang berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.

Danau Kelimutu berada diketinggian 1.631 meter di atas permukaan laut dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.

    

                     Pesona lain
Selain Komodo dan Danau Kelimutu, NTT menyimpan ragam pesona alam lainnya yang patut menjadi tujuan wisata.

Seperti Liang Bua, sebuah gua di bukit batu kapur di Kabupaten Manggarai, Flores yang memiliki ukuran cukup besar yaitu panjang 50 meter dan lebar 40 meter dengan tinggi 25 meter.

Masyarakat lokal sangat akrab dengan gua ini dan karena ukurannya yang besar gua ini pernah digunakan sebagai tempat ibadah dan sekolah.

Jika ingin berwisata religi bagi umat Nasrani bisa ke Larantuka, ibukota Flores Timur.

Pada saat menjelang dan saat perayaan Paskah umat Katolik, Larantuka yang juga disebut "kota reinha" selalu "dibanjiri" ribuan peziarah dari berbagai kota di pelosok Tanah Air, bahkan dari luar negeri.

Dalam sepekan Larantuka menjadi "kota bisu". Para peziarah seolah bergerak dalam kebisuan untuk mengikuti dengan khusyuk "tapak-tapak penderitaan hingga prosesi pemakaman Yesus" khas adat Larantuka.

Ada pula desa adat Bena di Bajawa. Rumah-rumah yang terbuat dari alang-alang berdiri rapi berjejer mengikuti bukit dan terdapat batu di tengah yang merupakan kuburan para leluhur.

Jika ingin menikmati kesegaran air pegunungan, bisa mengunjungi air terjun Cunca Rede yang terletak di kampung Nampung desa Ponggeok.

Dengan tinggi 30 meter, air terjun Cunca Rede merupakan air terjun terindah di Manggarai dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar lima jam dan disepanjang perjalanan, mata akan dimanjakan pemandangan indah hamparan sawah dan perkampungan tradisional.

Belum lagi keindahan bawah laut yang dimiliki NTT, di sekitar Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo terhampar terumbu karang yang indah dengan berbagai jenis ikan, dan sumberdaya alam laut lainnya.

    
                      Kelas dunia
Dengan kekayaan dan keindahan alam yang dimiliki NTT, wajar jika Gubernur Frans Lebu Raya optimistis daerah yang dipimpinnya siap menjadi destinasi wisata kelas dunia.

"NTT siap menjadi destinasi wisata kelas dunia, kita punya komodo yang tidak ada di belahan dunia manapun," kata Frans Lebu.

Frans Lebu mengatakan bahwa selain komodo, NTT mempunyai potensi besar danau tiga warna Kelimutu, komunitas adat, taman laut Maumere dan lain sebagainya.

"Jadi kalau sudah ke NTT, jangan cepat-cepat pulang lihat dulu komodo karena cuma ada di NTT, tidak ada di negara lain," kata Frans.

Berbagai sarana dan prasarana telah dibangun di Labuan Bajo seperti bandara, hotel berbintang dan sebagainya.

Namun tiada artinya keindahan alam yang mempesona jika tidak dikelola dengan baik dan tidak bisa menarik minat wisatawan untuk datang.

Begitu pula dengan sumberdaya manusianya, yang memegang peranan penting dalam perkembangan pariwisata.

Alam yang indah jika tidak dibarengi dengan warga yang ramah tamah juga tidak akan mengembangkan sektor pariwisata. Wisatawan tidak akan datang jika warga di suatu daerah tidak menyambut dengan tangan terbuka dan memberi pelayanan prima.

Untuk masalah pelayanan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga menjadi Duta Komodo meminta agar warga NTT meniru Bali.

Bali menjadi tujuan wisata turis mancanegara karena selain menyajikan alam yang indah, adat istiadat yang terjaga juga keramahtamahan warganya membuat betah berlama-lama.

Sudah sewajarnya NTT yang memiliki 1.192 pulau, 432 pulau diantaranya sudah mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama, menjadi destinasi wisata selain Bali.

Dengan alam yang mempesona dan kekayaan adat istiadatnya termasuk tenun ikat sebagai buah tangan yang khas, menjadi andalan untuk menjejakkan kaki di NTT. Kenapa tidak...???
(Antara)

Pewarta: Oleh Desi Purnamawati

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013