Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kepolisian Resor Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu meringkus tiga dari enam orang kawanan sindikat perampokan kendaraan bermotor yang terjadi di daerah itu.

"Kita bekerjasama dengan Polres Kabupaten Kepahiang menghadang tersangka yang mencoba melarikan diri bersama barang curian," kata Kasatreskrim AKP Dwi Citra Akbar mewakili Kapolres Kota Bengkulu, Kamis.

Tiga orang tersangka kawanan sindikat perampok spesialis kendaraan bermotor yang diringkus tersebut bernama Agen (22), Riki (20) dan Wancik.

Polisi bergerak cepat meringkus ketiga tersangka saat personel menggelar razia khusus di daerah Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu setelah menerima laporan terjadinya kejadian perampokan dua unit motor warga Kota Bengkulu pada Selasa malam 1/10.

"Kita berterimakasih terhadap warga setempat yang ikut membantu penangkapan sindikat ini," kata dia.

Sementara itu, tiga tersangka lainnya menurut Kasatreskrim masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) dan pihaknya masih melakukan pengejaran.

"Kasus ini dalam tahap pengembangan dan kita imbau kepada masyarakat apabila melihat ada warga asing dengan gerak gerik yang mencurigakan agar melapor secepatnya ke kepolisian terdekat," kata dia.

Menurut pengakuan salah seorang tersangka Riki, keenam orang sindikat berasal dari Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.

"Kami diajak oleh Martin ke Kota Bengkulu, kata dia kalau kami ikut akan mendapatkan uang yang banyak," kata Riki.

Lebih lanjut, dia mengatakan selain Martin, dua orang kawanan perampok tersebut bernama Rio dan Andika.

Menurut dia, mereka berangkat dari Kabupaten Empat Lawang hari Senin 30/9 pukul 16.00 dengan menggunakan tiga motor dan sampai di Kota Bengkulu pada malam hari.

"Malamnya itu kami berkeliling kota, dan merampas satu motor Satria FU di daerah wisata pantai Jembatan Kualo," kata Riki.

Setelah itu, ke enam orang tersangka sindikat tersebut kembali berkeliling Kota Bengkulu dan melihat salah seorang warga yang sedang mengendarai motor di daerah Kecamatan Muara Bangkahulu.

"Kami berenam mengejar korban dan salah seorang langsung menghunus parang dan membacok korban," kata dia.

Terkena sabetan parang pelaku saat mengendarai motor, korban tersungkur dari motornya dan kembali dikejar pelaku.

Seusai melakukan aksinya, Riki mengatakan, dia bersama rekannya melarikan diri dengan menggunakan lima motor dua diantaranya hasil perampokan untuk kembali ke Kabupaten Empat Lawang.

"Sesampai di Kepahiang jalan pegunungan kami melihat di depan ada razia, dan kami memutar arah untuk kembali ke Kota Bengkulu, tetapi juga ada razia," kata dia.

Ke enam pelaku mencoba meloloskan diri dari sergapan pihak kepolisian dengan memutuskan lari ke dalam hutan yang berada di kiri kanan jalan.

"Di dalam hutan kami terpisah, dan saya bertemu orang yang sedang menebang kayu, saya minta dicarikan travel karena sedang dikejar polisi," kata dia.

Warga tersebut, menurut dia bersedia membantu dan mengajaknya keluar dari hutan untuk dicarikan kendaraan agar bisa melarikan diri.

"Tetapi sesampai diluar saya diteriaki maling, dan warga sekitar langsung datang memukuli saya" kata Riki.

Riki diamankan oleh personel kepolisian yang sedang menggelar razia penyergapan pada Selasa malam setelah aksi pencurian, dan pada malam selanjutnya kepolisian kembali meringkus dua tersangkan lainnya Agen dan Wancik.

Mengenai motor rampasan, dia mengatakan tidak mengetahui penadah yang akan menampung hasil kejahatan sindikat tersebut.

"Saya cuma disuruh mengendarai motor, yang tahu masalah itu cuma martin," ujar dia. (Antara)

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013