Cinta Laura Kiehl menggunakan lebih dari satu instrumen tradisional Indonesia dalam lagu terbarunya yang berjudul "Markisa". Ia mengaku memiliki alasan tersendiri akan keputusan tersebut.

Pada lagu terbarunya, Cinta memasukkan unsur kecapi dan sarunai dari Minang, saluang, sape dan vokal Kalimantan, kendang Sunda serta kendang dangdut yang sangat khas Indonesia-nya.

Cinta mengatakan sejak lama ingin membuat musik tradisional menjadi lebih modern agar disukai oleh anak muda tanah air.

"Aku berpikir gimana caranya membuat budaya kita yang udah keren banget menjadi semakin keren di mata anak muda. Aku termasuk beruntung karena di studionya Eka (Eka Gustiwana) udah komplit banget ada instrumen Indonesia dan Eka tahu banget bagaimana membuat supaya kedengeran keren dan modern," ujar Cinta dalam diskusi virtual pada Jumat (3/9).

Gadis kelahiran 17 Agustus 1993 ini, mengatakan terinspirasi dengan orang India dan Amerika Latin yang bangga menonjolkan ciri khas budaya. Ia pun ingin agar Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama, oleh karenanya Cinta ingin memulai dari dirinya sendiri.

"Karena aku melihat bahwa kenapa anak muda di negara Amerika Latin mencintai budaya mereka? Karena dalam musik dan filmnya, mereka benar-benar sukses mengintegrasikan yang modern dengan budaya khas mereka," kata Cinta.

"Waktunya bagi kita menunjukkan kepada kepada dunia bahwa instrumen musik khas Indonesia bisa terdengar catchy dan ikonik," lanjutnya.

Sementara itu, sebagai produser, Eka mengaku cukup terkejut dengan keinginan Cinta. Awalnya, ia hanya memberi contoh satu alat musik saja, namun tak disangka Cinta justru menginginkan semua alat musik masuk ke dalam lagu "Markisa".

"Awalnya aku tidak memikirkan instrumen tradisional karena tidak semua artis ingin ada unsur tradisional di lagu mereka. Tapi Cinta beda, dia langsung bilang mau ada unsur tradisionalnya," ujar Eka.

 

Pewarta: Maria Cicilia

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021