Surabaya (Antara) - Sebanyak 48 tim pelajar dan mahasiswa dari berbagai SMA dan universitas mengikuti lomba perfilman bertema "Bhinneka Mustika - Bhinneka Musti Eka" di Auditorium Universitas Kristen Petra Surabaya, Jumat.

"Ada 62 karya yang dikirimkan peserta kepada panitia, lalu kami seleksi untuk dinilai juri dan akhirnya terpilih 48 karya dari Samarinda, Manado, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan sebagainya," kata Ketua Panitia, Surya Parulian Halim.

Mahasiswa semester 7 Jurusan Desain Komunikasi dan Visual (DKV) UK Petra Surabaya itu menjelaskan lomba yang bekerja sama dengan Infis (Komunitas Perfilman di Jatim) dan Surabaya Punya Cerita itu merupakan bagian dari "Take and Action Competition" (TACTIC) 2013.

"Tim juri yang terdiri dari Deni Triardianto (supervisor film di Eropa), Fauzan Abdillah (Ketua Infis), dan Erandaru (dosen DKV Petra Surabaya) hanya menilai dari aspek ide cerita dan cara bercerita, lalu juri akan memilih dua tim dari SMA dan dua tim dari universitas sebagai pemenang," tuturnya.

Tidak hanya lomba, katanya, panitia TACTIC 2013 juga akan membekali peserta se-Indonesia itu dengan seminar di Auditorium UK Petra Surabaya, lalu workshop perfilman sesuai tema dengan lokasi di kawasan Peneleh dan Tendean (Surabaya).

"Seminar menghadirkan dua pembicara yaitu Deni Triardianto dan Yudi Datau. Pak Deny yang merupakan supervisor Festival Film dan Video Eropa di Jerman akan membahas tentang perfilman di Balik Awan, lalu Pak Yudi Datau yang merupakan sinematografer Pemenang Piala Citra dengan karya antara lain 5cm, Dilema, Denias, Nagabonar Jadi 2, dan Gie akan membahas tentang Pesona Sinematografi," ujarnya.

Menurut dia, pemenang akan mendapatkan hadiah total Rp12 juta, namun pemenang berbakat akan mendapat apresiasi dari Deni Triardianto asal Indonesia yang sudah tujuh tahun menjadi supervisor Festival Film dan Video Eropa di Jerman.

"Yang jelas, kami sudah dua kali menyelenggarakan TACTIC dengan target untuk memupuk semangat berkreasi dalam perfilman di Tanah Air, sekaligus mengembangkan industri kreatif, termasuk film di dalamnya, sehingga industri perfilman akan semakin berkembang dengan tumbuhnya para sineas-sineas muda," ucapnya.

Sepintas, katanya, pihaknya menyaksikan ide dari para peserta lomba cukup bagus, di antaranya ada yang mengangkat bentrok Persija dan Persib dengan mencari solusi untuk mengatasinya, kemudian ada pula ide yang mengangkat lambang Garuda Pancasila di kelas yang rusak hingga ada anak kecil yang berusaha melengkapi bagian yang rusak itu.

"Tema besar 'Bhinneka Mustika - Bhineka Musti Eka' memang mengajak kita untuk bersatu untuk menghasilkan sesuatu yang baik meskipun kita berbeda-beda. Sengaja tema itu dipilih karena semangat Bhinneka Tunggal Ika semakin memudar dan tidak lagi menjadi semboyan yang dikumandangkan, padahal semboyan itu yang memberi inspirasi kita untuk merdeka dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," tukasnya.

Dalam lomba film TACTIC 2013 itu, peserta menyajikan film pendek yang berkategori film indie dengan durasi film antara dua hingga 15 menit. "Tim peserta maksimal tiga orang, yakni sutradara, kameramen, dan editor," katanya, didampingi Wakil Ketua Panitia, Anastasya Pascaliany.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013