Bengkulu (Antara Bengkulu) - Sebanyak 50 orang anggota TNI 041 Garuda Emas Bengkulu menampilkan atraksi seni musik dol, musik tradisional khas Bengkulu saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-68 TNI, Sabtu.

Atraksi musik tradisional khas Bengkulu itu usai upacara HUT ke-68 TNI di halaman Makorem 041 Gamas Bengkulu dipimpin Komandan Korem Gamas Kolonel Inf Teguh Pambudi.

"TNI memiliki tanggungjawab melestarikan budaya bangsa," kata Danrem saat menyampaikan sambutannya di hadapan sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat.

Musik dol kata Danrem merupakan salah satu seni budaya Bengkulu yang cukup unik dan perlu dilestarikan.

Penampilan atraksi dol untuk pertamakali oleh prajurit TNI di Bengkulu menurutnya sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa.

"Terus terang saya memaksakan penampilan musik dol ini, latihan hanya dua minggu dan saya perintahkan, harus bisa," katanya.

Alat musik dol yang dibungkus bendera merah putih menurut Danrem tidak terlepas dari sejarah Bengkulu yang memiliki seorang putri penjahit Sang Saka Merah Putih yakni Fatmawati.

Bendera merah putih kata Danrem menjadi perekat seluruh elemen bangsa, dari berbagai suku, agama, ras dan latar belakang, bersatu dalam bingkai NKRI.

Atraksi musik dol itu menampilkan tiga lagu yang pertama lagu daerah Bengkulu berjudul "botoy-botoy" dan tarian "sajojo" dari Papua serta "poco-poco" dari Manado.

Saat penampilan lagu sajojo dan poco-poco para unsur Muspida, termasuk Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan turut menari.

Peringatan HUT ke-68 TNI di Provinsi Bengkulu diisi berbagai kegiatan, antara lain donor darah da penghijauan di kawasan Pelabuhan Pulau Baai yang dikoordinir Lanal Bengkulu. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013