Baca juga: Pengamat nilai Pemerintah tak akan penuhi tuntutan KKB
Masyarakat di kawasan Pegunungan Papua sangat membutuhkan layanan penerbangan termasuk penerbangan perintis sehingga dengan adanya sejumlah aksi teror menyebabkan merekalah yang akan mengalami keterbatasan baik pengiriman logistik maupun lainnya.
Karena itu diharapkan masyarakat berani melaporkan bila terjadi sesuatu dengan menggunakan SSB yang ada di kampungnya sehingga dapat segera diambil tindakan.
"Penerbangan khususnya perintis sangat membantu masyarakat di Papua terutama di pegunungan," kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring.
Ketua Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capten Rama Noya secara terpisah mengakui, sejak Januari tercatat empat kasus gangguan keamanan yang menimpa dunia penerbangan di Papua.
Baca juga: TNI pilih upaya negosiasi dalam pembebasan pilot Susi Air
Kemudian tanggal 7 Pebruari pesawat Pilatus PC-6 dengan nomor penerbangan PK-BVY milik Susi Air dibakar sesaat setelah mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, dan pilotnya Capt. Philip Martenz disandera hingga kini.
Tanggal 7 Maret pesawat cargo milik PT. Smart Aviation dan Pesawat PT. Daby Air ditembaki di Bandara Biloral, Intan Jaya sehingga kedua pesawat melakukan go around dan gagal mendarat.
Kemudian tanggal 11 Maret pesawat penumpang milik PT. Trigana Air-type B737-500, PK- YSC ditembak saat melakukan tinggal landas dari bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan hingga mengakibatkan lubang di bagian bawah badan pesawat.
"IPI berharap seluruh semua pihak menjaga dan melindungi pilot dan penerbangan sipil di Papua dari gangguan keamanan, " harap Capt. Rama Nayo