Solo (Antara Bengkulu) - Tim pemadam dari petugas dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu dan masyarakat peduli Api telah menyisir kawasan guna mengidentifikasikan  luasan lahan yang rusak diamuk api.

"Kami masih melakukan penyisiran lokasi yang mengalami kebakaran di kawasan TNGM, untuk memadamkan sisa-sisa bara api di pangkal perdu," kata Kepala Resor Selo pada Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Suparmin, di Boyolali, Senin.

Menurut Suparmin, penyisiran tersebut guna mengetahui berapa luasan lahan yang mengalami kebakaran. Api diperkirakan membakar lahan semak-semak di lereng Merbabu itu,  total sekitar 25 hektare.

 "Luasan lahan terbakar itu, masih perkiraan. Karena, kita masih melakukan penyisiran untuk identifikasi lahan terbakar," katanya.

Ia menjelaskan, munculnya api berawal dari daerah lahan di atas wilayah Dukuh Kajor Duwur, Desa Jrakah, Selo, kemudian karena tiupan angin merembet ke arah timur daerah Desa Lencoh.  Pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran tersebut, karena masih didalami.

Pihaknya bersama puluhan masyarakat peduli api berupaya naik ke lokasi kebakaran untuk mengantisipasi agar tidak meluas. Api membakar tanaman perdu, dan dipastikan bukan tumbuhan tegakan.

Tim pemadam BTNGM, warga, Pamswakarsa, dan masyarakat peduli api telah menjangkau lokasi kebakaran melalui jalur pendakian regular. Mereka menempuh jalur hingga di atas ke bagian barat daya Merbabu.  

"Kami kerahkan sekitar 60 pertugas untuk memastikan pemadaman sisa bara api. Api belum dapat dipastikan  seratus persen padam," katanya.

Kendati demikian, pihaknya belum mendapatkan informasi dari kantornya adanya surat larangan bagi para pendaki melakukan pendakian ke puncak Merbabu.

Namun, pihaknya mengimbau kepada pendaki untuk tetap berhati-hati, dan ikut menjaga kewaspadaan guna pencegah kebakaran.

Sementara kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merbabu di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengalami kebakaran, dan baru diketahui oleh masyarakat Desa Jrakah Selo, pada Jumat (4/10) petang sekitar pukul 15.00 WIB.

Menurut seorang tokoh masyarakat Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Tumar (43), bahwa hutan yang mengalami kebakaran di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu di dekat wilayah Dukuh Tumut dan Kajor Duwur, Jrakah.

Menurut Tumar, kebakaran hutan tersebut baru diketahui oleh warga setempat di Dukuh Tumut dan Kajor Duwur, Jrakah, sekitar pukul 15.00 WIB.  Api terlihat dari daerah pemukiman berwarna merah merembet ke timur atau di bagian yang lebih tinggi daripada Desa Lencoh, Kecamatan Selo.

Api yang melalap kawasan hutan nasional di lereng Merbabu tersebut baru dapat padam pada Sabtu (5/10) siang, tetapi belum 100 persen. Sehingga, petugas hingga Senin petang masih melakukan menyisiran untuk memadamkan bara api tersisa. (Antara)

Pewarta: Olehj Bambang Dwi Marwoto

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013