PT Pertamina Training and Consulting dan  Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (PTC dan YIIM) menyelenggarakan pelatihan barista untuk penyandang disabilitas tuna daksa di kedai kopi inspirasi YIIM, di Jakarta Selatan.

Direktur Utama PT Pertamina Training and Consulting, Teuku Mirasvi, di Jakarta, Sabtu, mengatakan, pelatihan barista tersebut diselenggarakan merupakan program  dari tanggung sosial perusahaan bagi masyarakat (CSR).

"Terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan, dari PT.Pertamina Training and Consulting, untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat," katanya.

Menurut Mirasyi, para penyandang disabilitas tuna daksa sangat antusias inin mengikuti kegiatan ini, tapi karena tempatnya terbatas sehingga jumlah pesertanya dibatasi.
 
"Kami menyelenggarakan kegiatan ini dalam beberapa angkatan. Pada Senin hari ini ada tiga peserta. Peminatnya sampai ratusan orang. Karena terlalu banyak, kami batasi pesertanya," katanya.

Mirasyi menjelaskan, penyandang disabilitas yang mengikuti pelatihan barista ini, selanjutnya akan dipantau, apakah ilmu yang telah diterimanya dapat dikuasai dan dipraktikkan.

"Tahun depan kita akan mencari lagi apakah pelatihan ini masih dibutuhkan. Setelah pelatihan ini, nanti kita evaluasi. Kami akan lihat minatnya seperti apa, terus penerapannya seperti apa," katanya.



Sementara itu, Ketua Pengurus YIIM, Chrisbiantoro, menyatakan  kerja sama dengan PTC ini menjadi awal yang baik menuju kolaborasi lainnya. Pelatihan barista kopi ini dinilai menjadi salah satu program sosial unggulan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). “Barista kopi adalah salah satu program unggulan YIIM, selain kuliner, barber, hidroponik, tata rias, dan kelas sablon pakaian," katanya.

Chrisbiantoro menjelaskan, kegiatan pelatihan barista tersebut merupakan rangkaian dari pelatihan seri kewirausahaan sosial yang diselenggarakan sejak 24 Agustus 2021.

Chris menambahkan, peserta diharapkan dapat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan mampu membuka usaha kedai kopi UMKM ataupun bekerja di kedai kopi agar memberikan dampak positif bagi ekonomi para peserta.

Salah satu peserta, Festinalita Theresia Tampubolon mengharapkan ilmu yang didapatkan dapat memberikan pemahaman baru hingga bisa mendapat pekerjaan di bidang tersebut.

"Dengan adanya pelatihan ini, saya bisa mendalami lagi ilmunya,  untuk mencari kerja di coffe shop. Kalau sudah mendalami mungkin saya akan buka usaha sediri nantinya," tuturnya
 

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021