Batam (Antara) - Puluhan wali murid Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Kartika Batam, Rabu pagi, marah dan mengamuk setelah anak-anak mereka ditelantarkan pihak sekolah.

Hal tersebut dipicu saat mereka mengantarkan anak-anak untuk sekolah, namun gerbang sekolah digembok sehingga mereka tertahan di luar. Papan nama sekolah tersebut juga sudah ditutup pihak yayasan.

Wali murud yang merasa kesal akhirnya membuka paksa gerbang dan merusak gerbang pelapis bagian dalam.

"Kami hanya ingin anak kami tetap belajar seperti biasa. Kenapa pintu digembok sehingga tidak bisa masuk. Kami sudah membayar sesuai ketentuan sekolah," kata seorang wali murid, Erlina.

Ia mengatakan, kondisi sekolah yang memiliki ratusan murid tersebut memang sudah tidak kondusif setelah dua orang pemilik sedang berurusan di pengadilan.

"Apapun ceritanya, kami hanya ingin anak-anak kami sekolah. Kalau memang sudah tidak mau mengajar, kami minta anak-anak kami dipindahkan," kata dia.

Wali murid lain, Ridho, meminta pihak yayasan mengembalikan uang mereka yang sudah disetor ke yayasan.

"Kami minta uang dikembalikan. Biar kami pindahkan anak kami," kata dia.

Ketua Yayasan Kartika Batam, Zulfan mengatakan, tidak menerima sepeserpun uang dari orang tua murid.

Namun, jika wali murid untuk pengembalian uang pihaknya akan koordinasikan dulu.

"Kami akan koordinasi dulu. Namun kalau memang menuntut kami akan tanggung jawab," kata Zulfan.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013