Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mempromosikan batik indigo Indonesia kepada masyarakat Jepang.
Menurut keterangan KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Selasa, Ketua DWP KBRI Tokyo Nuning Akhmadi mengatakan batik indigo sudah menjadi bagian penting dalam kekayaan budaya Indonesia.
Dia menyebutkan batik indigo memiliki kesamaan warna dengan warna kain Shibori yang diminati oleh masyarakat Jepang.
"Batik indigo mempunyai peranan penting di dalam kebudayaan kita dan keseharian kita. Begitu juga Shibori yang menjadi bagian yang sangat penting di dalam kehidupan orang Jepang," katanya.
Dalam kegiatan promosi itu, para anggota DWP KBRI Tokyo juga berkesempatan mempelajari teknik pembuatan kain Shibori dari Cozo Cazama, seorang ahli Shibori Jepang.
"Kami sangat beruntung karena hari ini bisa belajar teknik Shibori Jepang. Saya melihat bagaimana orang Jepang sangat menghargai hasil karya tangan para seniman," kata Nuning.
Cazama mengaku senang dapat memperkenalkan teknik pembuatan kain Shibori dengan bahan pewarna alami.
"Saya sangat senang sekali. Saya tidak menyangka semuanya menyenangi Shibori," ujar Cazama.
Pembuatan kain Shibori menggunakan teknik ikat dan celup menggunakan pewarna biru alami yang mirip dengan pembuatan kain jumputan khas Palembang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Menurut keterangan KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Selasa, Ketua DWP KBRI Tokyo Nuning Akhmadi mengatakan batik indigo sudah menjadi bagian penting dalam kekayaan budaya Indonesia.
Dia menyebutkan batik indigo memiliki kesamaan warna dengan warna kain Shibori yang diminati oleh masyarakat Jepang.
"Batik indigo mempunyai peranan penting di dalam kebudayaan kita dan keseharian kita. Begitu juga Shibori yang menjadi bagian yang sangat penting di dalam kehidupan orang Jepang," katanya.
Dalam kegiatan promosi itu, para anggota DWP KBRI Tokyo juga berkesempatan mempelajari teknik pembuatan kain Shibori dari Cozo Cazama, seorang ahli Shibori Jepang.
"Kami sangat beruntung karena hari ini bisa belajar teknik Shibori Jepang. Saya melihat bagaimana orang Jepang sangat menghargai hasil karya tangan para seniman," kata Nuning.
Cazama mengaku senang dapat memperkenalkan teknik pembuatan kain Shibori dengan bahan pewarna alami.
"Saya sangat senang sekali. Saya tidak menyangka semuanya menyenangi Shibori," ujar Cazama.
Pembuatan kain Shibori menggunakan teknik ikat dan celup menggunakan pewarna biru alami yang mirip dengan pembuatan kain jumputan khas Palembang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021