Aparatur Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Bengkulu menyebutkan masih ada 93 desa blankspot atau belum memiliki sinyal internet. 

"Data 93 desa itu masih sementara sebab kami masih melakukan survei kebeberapa daerah," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan E-government Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu, Indra Venny di Bengkulu, Selasa.

Jumlah tersebut terdiri dari satu desa di Kabupaten Bengkulu Selatan, 10 desa di Kabupaten Bengkulu Utara, 15 desa di Kabupaten Bengkulu Tengah, 10 desa di Kabupaten Lebong, 8 desa di Kabupaten Rejang Lebong, 8 desa dari Kabupaten Seluma, 32 desa di Kabupaten Kaur, 7 desa di Kabupaten Mukomuko dan 2 desa di Kabupaten Kepahiang. 

Ia menjelaskan bahwa penyebab beberapa daerah terdapat blankspot khususnya karena letak geografis yang tidak beraturan dan desa tersebut berada di wilayah cekungan. 

Selain itu kartu provider bekerja untuk mendapatkan untung sehingga ketika satu daerah dinilai kurang menghasilkan profit menyebabkan tower dan pemancarnya diarahkan ke tempat yang lebih banyak pengguna jaringan tersebut. 

Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Bengkulu mendatangi Kementerian Kominfo melalui Ditjen Bakti untuk mendapatkan bantuan pemerintah pusat melalui program daerah blankspot. 

Lanjut Indra, pihaknya menggandeng PT Indonesian Comnets Plus (ICON+) yang merupakan Entitas anak PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang jaringan. 

"Dengan kerja sama ini beberapa daerah sudah dapat dialiri oleh ICON, seperti di Kabupaten Bengkulu Selatan, Kaur, dan tempat fasilitas pendidikan di SMA di Provinsi Bengkulu," ujarnya. 

Ia berharap agar daerah-daerah yang belum ada sinyal atau daerah yang masih dalam keadaan blankspot agar dapat mengusulkan melalui Dinas Kominfo Kabupaten masing-masing untuk kemudian diteruskan ke Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu untuk ditindaklanjuti oleh Gubernur Bengkulu.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021