Sebanyak 30 orang petani di Desa Rawa Bangun, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengintegrasikan tanaman jagung dengan kelapa sawit yang masih berusia muda untuk meningkatkan produktivitas lahan.

"Petani di Satuan Pemukiman 10 Desa Rawa Bangun  mengintegrasikan jagung di lahan perkebunan kelapa sawit seluas 50 hektare," kata Pelaksana Tugas Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sugiyanto, dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan kegiatan panen raya tanaman jagung di lahan perkebunan kelapa sawit seluas 50 hektare yang mendapatkan program peremajaan tanaman dari pemerintah pusat di Desa Rawa Bangun, Kecamatan XIV Koto.

Menurutnya, masyarakat memanfaatkan lahan yang sudah ditanami sawit muda dengan menam jagung yang berumur pendek. Para petani tersebut sedang meremajakan sawit mereka dengan bantuan bibit dari pemerintah.

"Masih luas lahan perkebunan kelapa sawit yang mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit di wilayah ini tetapi yang ditanami jagung hanya seluas 50 hektare," ujarnya pula.

Sedangkan produksi jagung yang ditanami di lahan perkebunan kelapa sawit tersebut berkisar tujuh hingga delapan ton per hektare, atau meningkat dibandingkan sebelumnya sebanyak lima hingga enam ton.

Menurutnya, produksi tanaman jagung milik petani di wilayah ini meningkat karena menggunakan varietas Pioner P35, sebelumnya petani menggunakan varietas Btras. 

Selain karena varietas yang digunakan lebih baik kondisi lahan yang digunakan untuk ditanami tanaman jagung semakin baik, lahan tersebut telah ditanami dua hingga empat kali.

Sementara itu, harga jagung untuk pakan ternak kini sebesar Rp5.500 per kilogram, meningkat dibandingkan sebelumnya berkisar Rp3.500 per kg hingga Rp4.500 per kg.***1***

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021