DPRD Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mendorong penggunaan anggaran yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk membiayai berbagai kegiatan guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini.
"Untuk sumber pendanaan, kami sudah diskusikan, tidak tertutup kemungkinan kita dorong ke BTT karena ini sudah wabah dan kejadian luar biasa," kata Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu guna menindaklanjuti hasil rapat koordinasi lintas sektoral dengan pemkab tentang penanggulangan penyakit potensial KLB DBD di daerah ini.
Namun demikian, menurut dia, untuk menggunakan dana BTT, pemkab harus mengeluar Surat Keputusan (SK) KLB terkait DBD.
Ia menyebutkan, dana BTT itu digunakan untuk melaksanakan kegiatan pembentukan kelompok kerja operasional pembinaan DBD mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan, hingga desa.
Kemudian, katanya, melakukan gerakan satu rumah satu jumantik serta menetapkan satu orang dalam setiap rumah sebagai kader pemantau jentik nyamuk yang menjadi penyebab DBD.
Lalu, melakukan gerakan Jumat bersih secara serentak setiap hari Jumat di seluruh wilayah dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Selanjutnya, melakukan pelayanan fogging atau pengasapan di lokasi yang ditemukan ada warga yang positif DBD guna mencegah penyebaran penyakit tersebut.
"Tapi proses empat kegiatan itu nanti dibagikan ke beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) untuk pelaksanaannya agar lebih efektif dan lebih banyak yang bertanggung jawab," ujarnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Mukomuko Haryanto mengatakan alokasi anggaran BTT tahun 2024 lebih sedikit dibandingkan 2023 yakni sekitar Rp2,8 miliar.