Mekkah (Antara) - Sebanyak 368 orang haji Indonesia mengajukan permohonan tanazzul (pulang lebih awal dari jadwal), namun petugas memprioritaskan bagi jamaah haji yang sakit.

"Sakit menjadi prioritas utama pemenuhan permohonan tanazzul bagi jamaah haji Indonesia," kata Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Daerah Kerja Makkah Miftahul Maulana di Mekkah, Minggu dinihari.

Jumlah jamaah haji Indonesia yang mengajukan tanazzul sebanyak 368 orang itu tercatat hingga Sabtu (19/10) malam. "Jumlah ini biasanya akan terus bertambah," kata Miftahul.

Permohonan tanazzul disampaikan kepada kepada Kepala Daerah Kerja Makkah, kemudian petugas akan membuat skala prioritas dengan menyesuaikan ketersediaan kursi (seat) penerbangan.

Menurut dia, jamaah yang dalam keadaan sakit bisa mengajukan permohonan untuk dipulangkan lebih awal dari jadwal semula agar bisa mendapat pengobatan di Tanah Air.

"Namun, pengajuan itu harus mendapat rekomendasi dan izin dokter untuk melakukan penerbangan," katanya.

Selain sakit, keperluan dinas dan pendidikan juga menjadi alasan jamaah mengajukan permohonan "tanazzul".    

Alasan lainnya adalah penggabungan kloter, misalnya bagi jamaah yang keberangkatannya dari Tanah Air tertunda karena sakit, pada saat pulang dapat bergabung kembali dengan kloter semula.  

Sementara itu, Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat sembilan kloter pertama yang dipulangkan ke Tanah Air  dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Minggu,  adalah JKG (Jakarta Pondok Gede) berangkat pukul 7.20 WAS.

Selain itu, PDG (Padang) 09.30 WAS, SOC (Solo) 12.20 WAS, BPN (Balikpapan) 14.20 WAS, UPG (Makassar) 15.25 WAS, MES (Medan) 16.15 WAS, BTH (Batam)  22.05 WAS, JKS (Jakarta-Bekasi) 22.35 WAS, dan SUB (Surabaya) 23.05 WAS.

Adapun jamaah yang wafat di Arab Saudi hingga Minggu pukul 08.52 WAS (12.52 WIB) mencapai 114 orang, sedang yang masih menjalani rawat inap 1.176 orang.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013