Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyosialisasikan pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 61 dari 122 desa di daerah itu pada 2022.
Kepala Dinas PMD Rejang Lebong Suradi Rifai dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan kendati pilkades serentak dalam 61 desa tersebut baru akan dilaksanakan pada 2022 namun tahapan sosialisasinya mulai dilaksanakan pada akhir 2021.
"Pelaksanaan pilkades serentak dalam 61 desa di Rejang Lebong ini kita targetkan pelaksanaannya pada September atau Oktober 2022, karena masa jabatan para kades ini berakhir pada bulan Agustus sehingga mulai akhir 2021 ini sudah masuk dalam tahapan sosialisasi," kata dia.
Dia menjelaskan, sosialisasi yang mereka lakukan ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat di masing-masing desa jika jabatan kepala desa mereka akan berakhir dan bagi mereka yang berminat untuk mencalonkan diri bisa melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari.
Desa-desa yang akan melaksanakan pilkades serentak ini, kata dia, merupakan hasil pemilihan serentak tahap pertama pada 2016 lalu, dan selanjutnya tahap dua pada 2023 yang akan diikuti lima desa, sedangkan 56 desa lainnya baru dilaksanakan pada 20 Februari 2020 lalu.
Pihaknya sendiri telah mengusulkan anggaran pelaksanaan pilkades serentak 2022 dalam pembahasan RAPBD Rejang Lebong 2022 sebesar Rp1,6 miliar, di mana anggaran ini diperuntukan pengadaan logistik dan honorer petugas pemilihan.
Dia menambahkan, pada pelaksanaan pilkades serentak 2022 akan diikuti 61 desa, sedangkan 2023 ada lima desa sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Rejang Lebong untuk mengupayakan agar pelaksanaannya digabungkan walaupun masa jabatannya baru akan berakhir pada 2023.
"Lima desa yang masa jabatannya berakhir pada 2023, kita upayakan agar bisa dalam pilkades serentak 2022 sehingga bisa menghemat anggaran. Jika nantinya jabatan lima kades ini berakhir maka bisa langsung dilanjutkan oleh mereka yang terpilih pada pilkades serentak 2022," jelas dia.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Kepala Dinas PMD Rejang Lebong Suradi Rifai dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan kendati pilkades serentak dalam 61 desa tersebut baru akan dilaksanakan pada 2022 namun tahapan sosialisasinya mulai dilaksanakan pada akhir 2021.
"Pelaksanaan pilkades serentak dalam 61 desa di Rejang Lebong ini kita targetkan pelaksanaannya pada September atau Oktober 2022, karena masa jabatan para kades ini berakhir pada bulan Agustus sehingga mulai akhir 2021 ini sudah masuk dalam tahapan sosialisasi," kata dia.
Dia menjelaskan, sosialisasi yang mereka lakukan ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat di masing-masing desa jika jabatan kepala desa mereka akan berakhir dan bagi mereka yang berminat untuk mencalonkan diri bisa melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari.
Desa-desa yang akan melaksanakan pilkades serentak ini, kata dia, merupakan hasil pemilihan serentak tahap pertama pada 2016 lalu, dan selanjutnya tahap dua pada 2023 yang akan diikuti lima desa, sedangkan 56 desa lainnya baru dilaksanakan pada 20 Februari 2020 lalu.
Pihaknya sendiri telah mengusulkan anggaran pelaksanaan pilkades serentak 2022 dalam pembahasan RAPBD Rejang Lebong 2022 sebesar Rp1,6 miliar, di mana anggaran ini diperuntukan pengadaan logistik dan honorer petugas pemilihan.
Dia menambahkan, pada pelaksanaan pilkades serentak 2022 akan diikuti 61 desa, sedangkan 2023 ada lima desa sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Rejang Lebong untuk mengupayakan agar pelaksanaannya digabungkan walaupun masa jabatannya baru akan berakhir pada 2023.
"Lima desa yang masa jabatannya berakhir pada 2023, kita upayakan agar bisa dalam pilkades serentak 2022 sehingga bisa menghemat anggaran. Jika nantinya jabatan lima kades ini berakhir maka bisa langsung dilanjutkan oleh mereka yang terpilih pada pilkades serentak 2022," jelas dia.***2***
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021