Bengkulu (Antara) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana  Nasional Bengkulu (BKKBN) Provinsi Bengkulu memasang 11.006 alat kontrasepsi implan secara gratis bagi akseptor baru di daerah itu.

"Sejak diluncurkan pada Mei 2013, sudah terealisasi 11.006 akseptor KB baru yang memasang implan," kata Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Widati di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan dalam gerakan pelayanan 10 ribu akseptor implan KB di Bengkulu, yang dihadiri Kepala BKKBN pusat Fasli Djalal.

Gerakan pemasangan implan gratis bagi akseptor KB baru di Provinsi Bengkulu itu bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

"Program ini didanai APBD Provinsi Bengkulu, dan kami harapkan berlanjut pada tahun berikutnya," ujarnya, berharap.

Ia mengatakan gerakan tersebut juga untuk mempopulerkan alat kontrasepsi implan bagi masyarakat Bengkulu yang dominan menggunakan alat kontrasepsi suntik dan pil.

Sementara Kepala BKKBN Pusat Fasli Djalal mengapresiasi program bersama BKKBN Bengkulu dengan pemprov setempat itu.

Ia mengatakan secara nasional 80 persen akseptor KB masih menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek yakni suntik dan pil serta kondom.

"Padahal, kegagalan kontrasepsi jangka pendek ini mencapai 40 persen," ucapnya.

Sementara alat kontrasepsi jenis implan hanya memiliki kegagalan 0,89 persen.

Pilihan terbaik alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan, namun belum populer di masyarakat.

"Dengan implan si akseptor tidak perlu repot dan khawatir lupa menggunakan alat seperti kondom, sehingga jauh dari risiko kehamilan yang tidak diinginkan," tuturnya.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah yang hadir dalam acara itu mendukung penuh gerakan pemasangan 10 ribu implan gratis.

"Hari ini kita menambah lagi 1.000 akseptor implan baru dari Kota Bengkulu," kata Gubernur.

Ia juga menawarkan 1.300 pegawai negeri sipil yang dapat dialihkan menjadi penyuluh lapangan KB dengan insentif tertentu.

Menurutnya, karena program ini gratis, BKKBN tidak kesulitan untuk menambah akseptor implan baru, atau mengajak akseptor lama pindah menggunakan alat kontrasepsi yang dimasukan ke bagian bawah kulit tersebut.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013